Kamis, 09 Juni 2016

PERAN KEPALA DAERAH DALAM MENGELOLA KEKAYAAN DAERAH UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT



BAB I
                                                  PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
     Indonesia adalah negara kepulauan, yang terdiri dari berbagai pulau besar seperti pulau jawa, kalimantan, sulawesi, bali, papua, serta pulau kecil lainnya. pulau-pulau tersebut terbagi menjadi berbagai daerah. Pada setiap daerah dibentuklah pemerintahan daerah selain pemerintahan pusat. Pemerintahan daerah bertugas mengelola daerahnya masing-masing. Pemerintah daerah berkewajiban membangun daerahnya serta mensejahterkan masyarakatnya.
            Pada dasarnya pencapaian kesejahteraan masyarakat dilalui dengan jalan perubahan-perubahan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya, perubahan tersebut dilakukan melalui pembangunan, tujuan pembangunan masyarakat ialah perbaikan kondisi ekonomi, sosial, dan kebudayaan masyarakat, sehingga kemiskinan dan lingkungan hidup masyarakat mengalami perubahan. Pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan pertumbuhan secara terencana dan sadar yang ditempuh oleh suatu Negara atau bangsa menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa, misalnya pembangunan dibidang ekonomi, apabila pembangunan ekonokmi telah berjalan dengan baik maka pembangunan dibidang lain akan berjalan dengan baik. (Siagian, 2000:4)
            Suatu skema baru otonomi daerah yang didalamnya termuat semangat melibatkan masyarakat, dengan menekankan bahwa kualitas otonomi daerah akan ditentukan oleh sejauh mana keterlibatan masyarakat, maka dengan sendirinya harus adanya seluruh aspirasi masyarakat semenjak dini (Abe, 2005)
            Lahirnya Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah merupakan langkah baru untuk membenahi penyelenggaraan pemerintah, melalui otonomi dan desentralisasi yang diharapkan mampu melahirkan partisipasi aktif masyarakat dan menumbuhkan kemandirian pemerintah daerah.

B. Tujuan Penulisan
                                    Setiap penelitian yang dilakukan tentu mempunyai sasaran yang hendak dicapai atau apa yang menjadi tujuan penelitian tentunya jelas diketahui sebelumnya. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. mendeskripsian bagaimana peran kepala daerah dalam mengelola kekayaan daerah.
2.  mendeskripsikan bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. mendeskripsikan bagaimana peran kepala daerah dalam mengelola kekayaan daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


BAB II
RUMUSAN MASALAH

A.    Bagaimana Peran Kepla Daerah Dalam Mengelola Kekayaan Daerah?
B.     Bagaimana Meningkatkan Kesejahtraan Masyarakat?
C.     Bagaimna Peran Kepala Daerah Dalam Mengelola Kekayaan Daerah Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat?

BAB III
PEMBAHASAN

A.    Peran Kepla Daerah dalam Mengelolaan Kekayaan Derah
1.      Pengertian kepala daerah dalam mengelola kekayaan daerah
2.      Tugas dan wewenang kepala daerah dalam mengelola kekayaan daerah
3.      Pemanfaatan kekayaan daerah
4.      Penyaluran hasil kekayaan daerah

B.     Kesejahteraan Masyarakat
1.      Pengertian kesejahteraan masyrakat
Suatu istilah dapat mengandung arti yang luas dan dalam yang mencangkup berbagai segi pandangan atau ukuran-ukuran tertentu tentang suatu hal yang menjadi ciri utama istilah tersebut. Demikian pula dengan istilah kesejahteraan masyarakat atau kesejahteraan sosial.
Kesejahteraan (sejahtera) mempunyai arti aman sentosa, makmur atau selamat(terlepas dari segala macam gangguan, kesukaran dan sebagainya). Istilah masyarakat atau sosial mempunyai arti suatu indikasi daripada kehidupan bersama mahkluk manusia, umpama dalam kebersamaan rasa, berfikir, bertindak dan dalam hubungan antar manusia.
Kesejahteraan masyarakat dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan yang terorganisasi dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan dari segi sosial melalui pemberian bantuan kepada orang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di dalam beberapa bidang seperti kehidupan keluarga dan anak, kesehatan, penyesuaian sosial, waktu senggang, standar-standar kehidupan, dan hubungan-hubungan sosial(Arthur dunham dalam buku sistem intervensi kesejahteraan sosial, 1984:28).
Kesejahteraan masyarakat atau sosial adalah suatu sistem yang terorganisasi daripada pelayanan-pelayanan sosial dan lembaga-lembaga, yang bermaksud untuk membantu individu-individu dan kelompok-kelompok agar mencapai standar-standar kehidupan dan kesehatan yang memuaskan, serta hubungan-hubungan perorangan dan sosial yang memungkinkan mereka memperkembangkan segenap kemampuan dan meningkatkan kesejahteraan mereka selaras dengan kebutuhan-kebutuhan keluarga maupun masyarakat(walter A. Friedlander, 1984:31)

2.      Factor yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat
Untuk mencapai kesejahteraan masyarakat tentunya dipengaruhi oleh berbagai macam factor prnunjang diantaranya:
a.       Pengeluaran rumah tangga untuk makanan
Pengeluaran rumah tangga untuk makanan adalah bagian dari pendapatan rumah tangga yang digunakan atau dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan akan makanan seperti memebeli beras, sayuaran, minyak goring, susu dan lain-lain
b.      Pengeluaran rumahtangga untuk pendidikan
Pengeluaran rumahtangga untukk pendidikan merupakan bagian dari pendapan rumah tangga yang digunakan untuk biaya ppendidikan seperti biaya SPP, biaya buku, pakaian sekolah dan sepatu.
c.       Pengeluaran rumah tangga untuk kesehatan
Pengeluaran rumah tangga untuk kesehatn merupakan bagian dari pendapatan rumah tangga yang digunakan untuk biaya kesehatan seperti biaya pemeriksaan kesehatan dan pembelian obat-obatan.
Pernyataan diatas diambil dari (ojs.unud.ac.id 2013:143)

3.      Ukuran kesejahteraan masyarakat
Kesejahteraan masyarakat dapat diukur dari tercapainya atau terpenuhinya semua factor yang mempengaruhi kesejahteraan manusia. Berikut ini adalah ukuran kesejahterran masyarakat.
a.       Indikator moneter
Pendapatan per kapita. Memberi perubahan kesejahteraan masyarakat, memberikan gambaran corak perbedaan tingkat pendapatan, namun juga terdapat kelemahan umum diantaranya, (perbedaan kehidupan masyarakat (adat-istiadat, kondisi iklim dan alam sekitar, kebebasan), ukuran kesejahteraan bersifat subyektif, kenaikan pendapatan di sis lain akan menimbulkan biaya social. Kelemahan metodologis diantaranya, mengabaikan pebedaan struktur umur penduduk, distribusi pendapatan, metode perhitungan pendapatan nasional, pebedaan mata uang.
b.      Perbaikan indikator kesehatan (Beckerman)
Pertama, memperbaiki cara-cara yang digunakan dalam perhitungan pendapatan nasional oleh Cillin Clark dilanjutkan oleh Gilbert dan Kravis. Kedua, membuat penyesuaian dengan pertimbangan tingkat harga. Ketiga, berdasarkan data non meneter seperti jumlah, pendudu bersekolah, dll oleh Bennet.
c.       Indikator kesejahteraan ekonomi bersih (Net Economic Welfare) – Nordhaus dan Tobin.
Koreksi positif antara lain, memasukakn kegiatan sector informal, nilai waktu sengang (leisure), pekerjaan dilakuakn sendiri. Koreksi negative yaitu, kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dari pembagunan dimasukakn sebagi biaya, hingga mengurangi pedapatan nasionaldan akan mengurangi pendapan perkapita.
d.      Indikator non moneter dimodifikasi (modified non-menetary indicator)-    Beckerman.
Indeks tingkat kesejahteraan didasarkan pada tingkat konsumsi dan persediaan beberapa jenis barang, seperti: jumlah konsumsi baja per tahun, konsumsi semen per tahun,  suarat dalam negeri, persediaan pesawat radio, persediaan telepon, persediaan bebagai jenis kendaraan, konsumsi daging dalam satu tahun.
e.       Indikator non Moneter
Indikator social, indeks kualitas hidup (tingkat harapan hidup, angka kematian, dan tingkat melek huruf), indeks pembangunan manusia (tingkat harapan hidup, angka kematian, dan tingkat melek huruf, tingkat pendapatan rill masyarakat), indikator krsrjahtraan (pendidikan, kesehatan, perumahan, angkatan kerja, KB, dan fertilitas, ekonomi dan lain-lain). 
Pernyataan diatas berdasrkan teori (Dokumen.tip 2015:1-7)

4.      Cara meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terdapat beberapa sektort yang harus ditingkatkan. Diantaranya adalah.
a.       Pembangaun pertanian
Sampai saat ini sector pertanian masih berperan sangat penting dalam pembangunan ekonomi dan pengurangan kemiskinan di Indonesia. Ada tiga spek dari pembangun petanian yangtelah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam pengurangan kemiskinan, terutama didaerah pedesaan. Ketiga aspek tersebut antara lain adanya revolusi teknologi pertania, pembangun irigasi, serta pembanguan pertnian di luar Jawa degan pola transmigrasi.
b.      Pembangun sumberdaya manusia
Pembangunan sumberdaya manusia dapat dilakukan dengan pebaikaan akses terhadap konsusmsi pihak pelayan sosial (pendidikan, kesehatan, dan gisi) merupak strategi pemerintah yang cukup penting untuk mengurangi kemiskinan dan memperbaiki kesejahteraan penduduk Indonesi. Untuk meningkatkan kualitas pelyan tersebut dibutuhkan investasi bodal insani yang pada akhirnya akan meningkatkan produktifitas golongan miskin tersebut.
c.       Pembangunan ketenga kerjaan di Indonesia
Salah satu permaslahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dam membangun ekonominya adalah masalah ketenaga kerjan. Lebih-lebih setelah mengalami kemerosotan ekonomi, politik, moral, dan social. Permaslahan yang dihadapi dalam pembanguan ketenaga kerjaan adalah tingginya tingkat penganguran dan setengah penganguran karena banyaknya bidang usaha yang ditutup karena mengalami pilit. Disamping itu juga masih rendahnya tingkat kualitas dan prodiktifitas kerja, serta belum memadainya perlindungan terhadap tenga kerja termasuk tenagakerja Indonesia di luar negeri.
d.      Strategi pembanguan ekonomi daerah
Setrategi pembagunan ekononi adalah mengembangakn kesempatan kerja bagi peduduk yang adasekarang dan upaya untuk mecapai stabilitas ekonomi, srta mengembangkan basis ekonomi akan berhasil bila mampu memenuhi kebutuhan dunia usaha. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkin terjadinya fluktuasi ekonomi sektoral, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kesempatan keja. Secata garis besar strategi pembangun ekonomi daerah menurut Arsyad (1999) dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu :
1)      Strategi pengembangan fisik (Locality or Physical Development Strategy)
2)      Strategi pengembangan dunia usaha (Business Development Stategy)
3)      Setrategi pengembangan sumberdaya mausia (Human Resourse Development Strategy)
4)      Strategi pengembangan masyarakat (Community-Based Development Strategy)
                       
C.    Peran Kepala Daerah Dalam Mengelola Kekayaan Daerah Untuk Meningkatkan Kondisi Kesejahrtaan Masyarakat Di Daerah



BAB IV
PENUTUP

A.    Simpulan
B.     Saran


DAFTAR PUSTAKA

 Dokumen.tips. 2010. Indikator Kesejahteraan  Masyarakat. (http://dokumen.tips/  
       1 Mei 2016, pukut 24.00)
Erwin Ndakularak, dkk. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kese-
       jahteraan Masyarakat Kabupaten/Kota di Provinsi Bali.(http://ojs.unud.ac.id/
       factor+yang+mempengaruhi+tingkat+kesejahteraan+masyarakat.html. diun-
       duh., pada Minggu, 1 Mei 2016. Pukul 22.00)
Rian Nugroho. 2000. Otonomi Daerah Desentralisasi Tanpa Revolusi. Jakarta:       PT. Elex Media Komputindo.
Satrijo Budi, dkk. 2014. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Madiun: IKIP PGRI MADIUN.
Subandi. 2002. Ekonomi Pembangunan. Bandung: Alfabeta.
Sumarno Nugroho. 1987. Sistem Intervrensi Kesejahteraan Sosial. Yogyakarta. PT. Hanindita Graha Widia.
Syaukani, dkk. 2002 Otonomi Daerah Dalam Negara Kesatuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Kembali Membawa Ilmu


Berbondong-bondong mulai meninggalkan kotamu
Berduyun-duyun mulai angkat kaki dari hadapanmu
Berpulang kembali keasal
Bersenang-senang dengan banyak akal

Lambat laun hilang di kegelapan
Hanya kenangan yang bisa ditinggalkan
Lelah dan letih sebagai oleh-oleh
Ilmu dan pengetahuan yang diperoleh

Semoga pengetahuanmu dapat kau amalkan
Semoga ilmumu dapat kau banggakan
Agar dapat kau ceritakan
Kepada orang-orang yang membutuhkan



(hafidh mubarrok)

Menghela Nafas



Hembusan angin mulai bertiup
Orang berlalu lalang mencari keramaian
Tak satupun saling mengenal
Entah mengapa diriku terasingkan
Lalu kenapa orang berdatangan
Padahal banyak cobaan
Orang akan mampu hidup menjadi
Panutan dan pemimpin bangsanya









(hafidh mubarrok)

Karta



Yang katanya kota pendidikan
Orang-orang sukses dilahirkan
Gedung-gedung berdesakan
Yang katanya kota kemakmuran
Apakah benar tiada kesulitan
Kalau memang, itu bukan jaminan
Alangkah indahnya kota kejayaan
Ragam budaya dilestarikan
Tapi sayang, orang merusak ketenangan
                                                Alangkah indahnya kota kerajaan   
       






(hafidh mubarrok)

Gedung Pendidikan



Lalu kenapa aku disini
Perjalanan jauh harus ku lalui
Malas rasanya jika tidak karena hati
Pelajaran apa yang aku cari

Lama aku menanti
Pendidikan apa yang kau ajari
Menuju guru yang bermurah hati
Panutan dari diri dan negeri

Menjadi abdi bangsa
Menuju majunya negara
Mendidik para satria
Menuju berkibarnya bendera
                                                                                               


(hafidh mubarrok)

00.00





Malam menampakkan dirinya
Dingin mengeluarkan hawanya
Sepi menunjukkan sunyinya
Angin mendendangkan lagunya

Perjalanan jauh sudah terjadi
Menjadi musafir dalam dwi malam
Menuju tempat-tempat suci
Membawa perubahan yang di emban

Ilmumu tak seberapa adanya
Keletihanmu begitu besar jadinya
Tenagamu tak begitu berharga
Indramu sungguh banyak mendapat cahaya



(hafidh mubarrok)

PERAN KEPALA DAERAH DALAM MENGELOLA KEKAYAAN DAERAH UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

BAB I                                                   PENDAHULUAN A. Latar Belakang      Indonesia adalah negara kepulauan, yan...