MAKALAH PERUBAHAN LINGKUNGAN
Oleh : HAFIDH
MUBARROK
PENDAHULUAN
Lingkungan
hidup atau lebih singkatnya lingkungan ialah suatu ruang yang ditempati suatu
makhluk hidup bersama dengan benda hidup dan tak hidup yang hidup di dalamnya
dan saling berinteraksi atara satu sama lain.
Manusia hidup
di bumi tidak sendirian, melainkan bersama makhluk lain, yaitu tumbuhan, hewan
dan zasad renik. Makhluk hidup yang lain itu bukanlah sekedar kawan hidup yang
hidup bersama secara netral dan pasif terhadap manusia melainkan hidup manusia
terkait erat pada mereka. Tumbuhan, hewan, dan jasad renik dapat hidup tanpa
manusia. Tetapi manusia tidak dapat hidup tanpa tumbuhan, hewan dan jasad
renik. Karena itu tumbuhan, hewan dan jasad renik harus kita jaga kelangsungan
hidupnya demi kelangsungan hidup kita sendiri.
Namun demikian,
perkembangan dan kemajuan teknologi menjadi salah satu faktor yang
melatarbelakangi pencemaran lingkungan. Banyaknya penggunaan bahan kimia dan
limbah industri menjadi salah satu penyebab yang dominan. Dan zat kima yang
dihasilkan sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk lainnya.
PENCEMARAN DAN PERUBAHAN
LINGKUNGAN
A.
pengertian dan Keseimbangan Lingkungan
Lingkungan fisik atau
lingkungan alam adalah segala sesuatu yang sifatnya alamiah seperti sumberdaya
alam air, hutan, tanah, batuan, tumbuhan, hewan, sungai, iklim, suhu dan
sebagainya. Lingkungan alam sifatnya menetap oleh karena itu jenis lingkungan
ini akan lebih mudah dipelajari dan dikenal oleh anak. Sesuai dengan
kemampuannya anak dapat mengamati perubahan-perubahan yang terjadi dan dialami
dalam kehidupan sehari- hari, termasuk juga proses terjadinya.
Dalam mempelajari lingkungan alam ini anak diharapkan akan lebih memahami gelaja-gejala alam yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, lebih dari itu anak juga diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran sejak awal untuk mencintai alam, dan mungkin juga anak bisa turut berpartisipasi untuk menjaga dan memelihara lingkungan alam.
Permukaan bumi beraneka ragam, ada lembah, gunung dan daratan. Dari aneka ragam permukaan itu semua bersifat tidak tetap bahkan selalu mengalami perubahan. Permukaan bumi yang berubah, lebih dikenal dengan perubahan lingkungan fisik. Perubahan lingkungan fisik adalah perubahan pada kenampakan bumi yang disebabkan oleh adanya aktivitas bumi baik secara alami maupun buatan. Perubahan lingkungan fisik ini meliputi perubahan daratan yang diakibatkan oleh hujan, cahaya matahari, gelombang laut dan bencana alam.
Dalam mempelajari lingkungan alam ini anak diharapkan akan lebih memahami gelaja-gejala alam yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, lebih dari itu anak juga diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran sejak awal untuk mencintai alam, dan mungkin juga anak bisa turut berpartisipasi untuk menjaga dan memelihara lingkungan alam.
Permukaan bumi beraneka ragam, ada lembah, gunung dan daratan. Dari aneka ragam permukaan itu semua bersifat tidak tetap bahkan selalu mengalami perubahan. Permukaan bumi yang berubah, lebih dikenal dengan perubahan lingkungan fisik. Perubahan lingkungan fisik adalah perubahan pada kenampakan bumi yang disebabkan oleh adanya aktivitas bumi baik secara alami maupun buatan. Perubahan lingkungan fisik ini meliputi perubahan daratan yang diakibatkan oleh hujan, cahaya matahari, gelombang laut dan bencana alam.
1.Konsep Angin
Angin adalah udara yang bergerak akibat adanya perbedaan tekanan udara dengan arah aliran angin dari tempat yang memiliki tekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah atau dari daerah yang memiliki suhu rendah ke wilayah bersuhu tinggi. Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena daerah yang terkena banyak paparan sinar matahari akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta tekanan udara yang lebih rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya aliran udara. Angin juga dapat disebabkan oleh pergerakan benda sehingga mendorong udara di sekitarnya untuk bergerak ke tempat lain.
Pada malam hari suhu di daratan lebih cepat turun daripada di laut.oleh karena itu tekanan udara diatas permukaan laut lebih rendah daripada di daratan. Akibatnya, terjadilah hembusan angin dari darat ke laut yag disebut angin darat. Angin darat mulai terjadi pada malam hari sekitar pukul 21:00. Hembusan angin darat paling kuat terjadi pada waktu matahari mulai terbit. Pada siang hari, suhu udara di daratan lebih cepat naik daripada suhu di laut. Tekanan udara di daratan lebih rendah daripada tekanan udara di lautan. Akibatnya, terjadiah angin yang berhembus dari laut ke daratn yang disebut angin laut.
Angin darat dan angin laut dimanfaatkan oleh para nelayan untuk berlayar mencari ikan di laut. Pada malam hari para nelayan berlayar menggunakan perahunya ke tengah laut. Mereka memanfaatkan angin darat untuk mendorong perahu layar mereka ke tengahh laut. Pada siang hari mereka kembali ke darat dengan memanfaatkan angin laut. Angin dimanfaatkan untuk menggerakan kincir angin. Putaran kincir angin akan memutar turbin pada generator. Generator yang bekerja akan menghasilkan listrik.
Angin yang amat kencang daan terus menerus dapat mengikis permukaan tanah. Pengikisan tanah oleh angin disebut korasi. Korasi mengikis kesuburan tanah karena mengikis lapisan tanah atas yang paling subur. Angin yang amat kencang dapat menumbangkan bangunan dan pepohonan, akibatnya korban manusia dan hewan berjatuhan. Angin yang amat kencang disebut angin topan.
Angin adalah udara yang bergerak akibat adanya perbedaan tekanan udara dengan arah aliran angin dari tempat yang memiliki tekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah atau dari daerah yang memiliki suhu rendah ke wilayah bersuhu tinggi. Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena daerah yang terkena banyak paparan sinar matahari akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta tekanan udara yang lebih rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya aliran udara. Angin juga dapat disebabkan oleh pergerakan benda sehingga mendorong udara di sekitarnya untuk bergerak ke tempat lain.
Pada malam hari suhu di daratan lebih cepat turun daripada di laut.oleh karena itu tekanan udara diatas permukaan laut lebih rendah daripada di daratan. Akibatnya, terjadilah hembusan angin dari darat ke laut yag disebut angin darat. Angin darat mulai terjadi pada malam hari sekitar pukul 21:00. Hembusan angin darat paling kuat terjadi pada waktu matahari mulai terbit. Pada siang hari, suhu udara di daratan lebih cepat naik daripada suhu di laut. Tekanan udara di daratan lebih rendah daripada tekanan udara di lautan. Akibatnya, terjadiah angin yang berhembus dari laut ke daratn yang disebut angin laut.
Angin darat dan angin laut dimanfaatkan oleh para nelayan untuk berlayar mencari ikan di laut. Pada malam hari para nelayan berlayar menggunakan perahunya ke tengah laut. Mereka memanfaatkan angin darat untuk mendorong perahu layar mereka ke tengahh laut. Pada siang hari mereka kembali ke darat dengan memanfaatkan angin laut. Angin dimanfaatkan untuk menggerakan kincir angin. Putaran kincir angin akan memutar turbin pada generator. Generator yang bekerja akan menghasilkan listrik.
Angin yang amat kencang daan terus menerus dapat mengikis permukaan tanah. Pengikisan tanah oleh angin disebut korasi. Korasi mengikis kesuburan tanah karena mengikis lapisan tanah atas yang paling subur. Angin yang amat kencang dapat menumbangkan bangunan dan pepohonan, akibatnya korban manusia dan hewan berjatuhan. Angin yang amat kencang disebut angin topan.
2.Konsep Hujan
Hujan adalah peristiwa turunnya air dari langit ke bumi. Awalnya air hujan berasal dari air dari bumi seperti air laut, air sungai, air danau, air waduk, dan lain sebagainya. Selain air yang berbentuk fisik, air yang menguap ke udara juga bisa berasal dari tubuh manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, serta benda-benda lain yang mengandung air. Air-air tersebut umumnya mengalami proses penguapan atau evaporasi akibat adanya bantuan panas matahari. Air yang menguap / menjadi uap air melayang ke udara dan akhirnya terus bergerak menuju langit yang tinggi bersama uap-uap air yang lain. Di langit uap tersebut mengalami proses pemadatan atau kondensasi sehingga membentuk awan. Dengan bantuan angin awan-awan tersebut dapat bergerak bebas. Akibat angin atau udara yang bergerak pula awan-awan saling bertemu dan membesar menuju langit / atmosfer bumi yang suhunya rendah atau dingin dan akhirnya membentuk butiran es dan air. Karena berat dan tidak mampu ditopang angin akhirnya butiran-butiran air atau es tersebut jatuh ke permukaan bumi (proses presipitasi). Hujan tidak hanya turun berbentuk air dan es saja, namun juga bisa berbentuk embun dan kabut. Hujan yang jatuh ke permukaan bumi jika bertemu dengan udara yang kering, sebagian ujan dapat menguap kembali ke udara.
Hujan memberi keuntungan bagi tanaman pertanian yang butuh banyak air, misalnya padi yang baru ditanam. Hujan membuat udara menjadi lebih segar. Air hujan dapat melarutkan kotoran di udara menjadi lebih bersih. Hujan deras yang terus-menerus dapat mendatangkan bencana. Bancana alam yang terjadi akibat hujan adalah banjir, tanah longsor dan erosi. Erosi adalah pengikisan tanah akibat terjangan air. Erosi tanah paling mudah terjadi di lereng-lereng bukit. Air hujan mengalir menuruni lereng-lereng dengan deras dan menghanyutkan banyak tanah. Erosi dapat pula terjadi pada tanah terbuka yang datar. Hujan lebat dapat menghanyutkan dengan cepat lapisan tanah dengan cepat tanah lapisan atas yang paling subur dari dataran terbuka. Erosi merupakan salah satu penyebab berkurangnya kesuburan tanah. Dengan terjadinya erosi ini lapisan tanah yang subur hanyut terbawa arus dan lama-kelamaan tanah menjadi tandus.
Curah hujan dapat diukur menurut banyaknya air yang jatuh pada salah satu tempat. Pengukuran dilakukan dengan piranti pengukur curah hujan, piranti itu sebagian dipendam di dalam tanah jauh dari gedung dan pepohonan. Alat ukur ini berupa corong yang terdapat di sebuah silinder. Corong tersebut dihubungkan dengan sebuah botol penampung. Setiap hari jumlah air hujan yang terkumpul dituangkan ke dalam gelas ukur dan diukur dalam skala millimeter.
Hujan adalah peristiwa turunnya air dari langit ke bumi. Awalnya air hujan berasal dari air dari bumi seperti air laut, air sungai, air danau, air waduk, dan lain sebagainya. Selain air yang berbentuk fisik, air yang menguap ke udara juga bisa berasal dari tubuh manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, serta benda-benda lain yang mengandung air. Air-air tersebut umumnya mengalami proses penguapan atau evaporasi akibat adanya bantuan panas matahari. Air yang menguap / menjadi uap air melayang ke udara dan akhirnya terus bergerak menuju langit yang tinggi bersama uap-uap air yang lain. Di langit uap tersebut mengalami proses pemadatan atau kondensasi sehingga membentuk awan. Dengan bantuan angin awan-awan tersebut dapat bergerak bebas. Akibat angin atau udara yang bergerak pula awan-awan saling bertemu dan membesar menuju langit / atmosfer bumi yang suhunya rendah atau dingin dan akhirnya membentuk butiran es dan air. Karena berat dan tidak mampu ditopang angin akhirnya butiran-butiran air atau es tersebut jatuh ke permukaan bumi (proses presipitasi). Hujan tidak hanya turun berbentuk air dan es saja, namun juga bisa berbentuk embun dan kabut. Hujan yang jatuh ke permukaan bumi jika bertemu dengan udara yang kering, sebagian ujan dapat menguap kembali ke udara.
Hujan memberi keuntungan bagi tanaman pertanian yang butuh banyak air, misalnya padi yang baru ditanam. Hujan membuat udara menjadi lebih segar. Air hujan dapat melarutkan kotoran di udara menjadi lebih bersih. Hujan deras yang terus-menerus dapat mendatangkan bencana. Bancana alam yang terjadi akibat hujan adalah banjir, tanah longsor dan erosi. Erosi adalah pengikisan tanah akibat terjangan air. Erosi tanah paling mudah terjadi di lereng-lereng bukit. Air hujan mengalir menuruni lereng-lereng dengan deras dan menghanyutkan banyak tanah. Erosi dapat pula terjadi pada tanah terbuka yang datar. Hujan lebat dapat menghanyutkan dengan cepat lapisan tanah dengan cepat tanah lapisan atas yang paling subur dari dataran terbuka. Erosi merupakan salah satu penyebab berkurangnya kesuburan tanah. Dengan terjadinya erosi ini lapisan tanah yang subur hanyut terbawa arus dan lama-kelamaan tanah menjadi tandus.
Curah hujan dapat diukur menurut banyaknya air yang jatuh pada salah satu tempat. Pengukuran dilakukan dengan piranti pengukur curah hujan, piranti itu sebagian dipendam di dalam tanah jauh dari gedung dan pepohonan. Alat ukur ini berupa corong yang terdapat di sebuah silinder. Corong tersebut dihubungkan dengan sebuah botol penampung. Setiap hari jumlah air hujan yang terkumpul dituangkan ke dalam gelas ukur dan diukur dalam skala millimeter.
3.Konsep tentang Gelombang
Laut
Gelombang laut adalah pergerakan naik dan turunnya air laut. Gelombang laut disebabkan oleh angin. Angin di atas lautan menyebabkan riak-riak, bukit, dan berubah menjadi apa yang kita sebut sebagai gelombang. Gelombang yang terjadi di lautan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam tergantung pada penyebab terjadinya. Terjadinya gelombang laut dapat disebabkan oleh angin, gaya tarik menarik bumi-bulan-matahari, gempa di dasar laut, ataupun gelombang yang disebabkan oleh gerakan kapal. Gelombang dapat membentuk dan merusak pantai dan berpengaruh pada bangunan-bangunan di pantai.
Gelombang laut adalah pergerakan naik dan turunnya air laut. Gelombang laut disebabkan oleh angin. Angin di atas lautan menyebabkan riak-riak, bukit, dan berubah menjadi apa yang kita sebut sebagai gelombang. Gelombang yang terjadi di lautan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam tergantung pada penyebab terjadinya. Terjadinya gelombang laut dapat disebabkan oleh angin, gaya tarik menarik bumi-bulan-matahari, gempa di dasar laut, ataupun gelombang yang disebabkan oleh gerakan kapal. Gelombang dapat membentuk dan merusak pantai dan berpengaruh pada bangunan-bangunan di pantai.
Di dalam suatu ekosistem atau lingkungan yang seimbang
terdapat suatu dinamika yang disebut rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan
piramida ekologi, seperti yang sudah kita ketahui. Setiap makhluk hidup yang
terlibat dalam suatu jaring makanan mempunyai fungsi dan peranan tertentu.
Mereka dapat berperan sebagai produser, konsumer, dan pengurai yang menempati
tingkat tropiknya masing – masing. Di dalam ekosistem tersebut tidak ada suatu
jenis konsumer yang berkembang lebih cepat sehingga mendominasi yang lain.
Misalnya, jika jumlah konsumer I (herbivor) meningkat, maka ia akan dibatasi
oleh konsumer II atau Konsumer III (karnivor). Jika jumlah karnivor meningkat,
akan dibatasi oleh konsumer I (herbivor) dan hewan yang akan memangsanya.
Demikian seterusnya sehingga di dalam suatu ekosistem atau lingkungan yang
seimbang selalu terjadi penurunan dan kenaikan populasi (fluktuasi) tiap jenis
hewan atau tumbuhan dalam batas – batas tertentu. Dengan demikian, keseimbangan
lingkungan dikatakan bersifat dinamis.
B. Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Gangguan keseimbangan lingkungan kebanyakan disebabkan
oleh kegiatan manusia. Misalnya, pembabatan hutan, pembukaan hutan unutk
pmukiman atau pertanian, dan pemburuan liar. Semua kejadian tersebut dapat
menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan.
Pembukaan kawasan hutan untuk berbagai keperluan seperti
mendirikan pabrik, pemukiman, pertanian, perkebunan, dan keperluan lainnya yang
ternyata secara tidak langsung akan menyebabkan gangguan pada keseimbangan
alam. Penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadinya banjir, menurunnya sumber
air tanah, dan terjadinya tanah longsor. Air hujan yang jatuh di kawasan hutan
yang gundul menjadi tidak tertahan dan mngalir kepermukaan tanah. Keadaan
tersebut dapat menyebabkan terjadinya erosi, terutama pada kawasan bekas hutan yang
kondisi tanahnya miring. Erosi akan menyebabkan tanah menjadi tidak subur
karena sebagian besar zat hara terbawa bersama air. Ketiadaan akar tumbuhan
menyebabkan tanah kehilangan kemampuan untuk menahan air sehingga persediaan
air tanah menjadi berkurang atau tidak ada. Jika musim panas tiba, maka tanah
menjadi merekah dan pada musim hujan menyebabkan tanah longsor.
Selain itu, berbagai kegiatan manusia dengan teknologinya
dapat juga menimbulkan gangguan terhadap struktur trofik, aliran energi, dan
aur bigeokimia dalam ekosistem di banyak wilayah di dunia. Dampaknya terkadang
dapat bersifat lokal maupun regional, tetapi dampak ekologi yang diakibatkannya
dapat menjadi luas atau global. Contohnya, terjadinya hujan asam yang mungkin
jatuh pada jarak puluhan dan ratusan kilometer dari pusatnya, yaitu pabrik atau
tempat yang menghasilkan emisi zat kimia. Kerusakan lingkungan dapat berupa
pencemaran lingkungan yang lebih dikenal dengan istilah polusi.
C. Perubahan lingkungan karena fantor alam
Faktor alam yang dapat mengubah
lingkungan misalnya letusan gunung, gempa bumi, kekeringan, angin topan, dan
kebakaran hutan. Manusia tidak mampu mencegah faktor alam tersebut. Perubahan lingkungan
secara alami disebabkan oleh bencana alam. Bencana alam seperti kebakaran hutan
di musim kemarau menyebabkan kerusakan dan matinya organisme di hutan tersebut.
Selain itu, terjadinya letusan gunung menjadikan kawasan di sekitarnya rusak
D. Perubahan lingkungan karena faktor manusia
Perubahan lingkungan karena campur tangan manusia contohnya
penebangan hutan, pembangunan pemukiman, dan penerapan intensifikasi pertanian.
Penebangan hutan yang liar
mengurangi fungsi hutan sebagai penahan air. Akibatnya, daya dukung hutan
menjadi berkurang. Selain itu, penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadi
banjir dan erosi. Akibat lain adalah munculnya harimau, babi hutan, dan ular di
tengah pemukiman manusia karena semakin sempitnya habitat hewan-hewan tersebut
Pembangungan pemukiman pada daerah-daerah yang subur merupakan salah satu
tuntutan kebutuhan akan pagan. Semakin padat populasi manusia, lahan yang
semula produktif menjadi tidak atau kurang produktif.
Pembangunan jalan kampung dan desa
dengan cara betonisasi mengakibatkan air sulit meresap ke dalam tanah. Sebagai
akibatnya, bila hujan lebat memudahkan terjadinya banjir. Selain itu, tumbuhan
di sekitamya menjadi kekurangan air sehingga tumbuhan tidak efektif melakukan
fotosintesis. Akibat lebih lanjut, kita merasakan pangs akibat tumbuhan tidak
secara optimal memanfaatkan CO2, peran tumbuhan sebagai produsen terhambat.
Penerapan intensifikasi pertanian
dengan cara panca usaha tani, di satu sisi meningkatkan produksi, sedangkan di
sisi lain bersifat merugikan. Misalnya, penggunaan pupuk dan pestisida dapat
menyebabkan pencemaran. Contoh lain pemilihan bibit unggul sehingga dalam satu
kawasan lahan hanya ditanami satu macam tanaman, disebut pertanian tipe
monokultur, dapat mengurangi keanekaragaman sehingga keseimbangan ekosistem
sulit untuk diperoleh. Ekosistem dalam keadaan tidak stabil. Dampak yang lain
akibat penerapan tipe ini adalah terjadinya ledakan hama.
Manusia sering mengubah lingkungan
daan melakukan kegiatan yang dapat mempengaruhi lingkungan. Seringkali kegiatan
manusia yang bermaksud baik dan tidak mengganggu lingkungan itu pada akhirnya
dapat merusak lingkungan. Misalnya, pembuatan bendungan Aswan di Mesir yang mengalirkan
air Sungai Nil ke padang pasir uantuk pertanian, berakibat menyebarkan wabah
penyakit pada penduduk. Penyemprotan dengan insektisida untuk meningkatkan
produksi pertanian dapat mengakibatkan pencemaran.
Perubahan lingkungan itu pada
akhirnya dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Karena itu, untuk menghindari
terjadinya dampak negatif tersebut perlu dilakukan pencegahan, misalnya
melakukan analisis terhadap lingkungan terlebih dahulu sebelum membangun suatu
proyek. Di dalam pembangunan, analisis tersebut dikenal dengan istilah analisis
mengenai dampak lingkungan yang disingkat AMDAL. AMDAL dilakukan sebelum proyek
dikerjakan.
Ketika lingkungan telah tercemar dan
mengalami kerusakan, baru disaradi akan pentingnya pelestarian lingkungan. Jika
lingkungan menjadi rusak dan tercemar, dampaknya memantul kembali ke manusia.
Jika Bumi tercemar dan lingkungan rusak, umat manusia tidak akan mampu
menghindar dari dampak negatif ditimbulkannya.
Dewasa ini telah muncul kesadaran
dan kepedulian lingkungan, yang terus berkembang hingga sekarang. Manusia
memang terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraannya, tetapi ini tidak
berarti harus merusak dan mencemari lingkungan sehingga mengancam kelestarian
kehidupan dan mengurangi hak generasi yang akan datang. Oleh karena itu yang
harus kita lakukan adalah melakukan pembangunan berkelanjutan. Artinya, tetap
membangun untuk meningkatkan kesejahteraan kita saat ini tanpa mengurangi hak
generasi yang akan datang.
Cara-cara pencegahan pencemaran dan
mengusahakan kelestarian lingkungan dilakukan baik oleh Pemerintah maupun oleh
setiap individu. Pada dasarnya ada 3 (tiga) prinsip dasar yang dapat dilakukan
untuk melakukan pelestarian, pencegahan dan penanggulangan pencemaran, yaitu
secara administratif (adanya peraturan/undang-undang dari pemerintah); secara
teknologis (adanya peralatan pengolahan limbah, pembakaran sampah); secara
edukatif/pendidikan (melakukan penyuluhan kepada masyarakat, pendidikan di
sekolah-sekolah)
Dewasa ini kesadaran dan kepedulian
lingkungan terus berkembang. Upaya pencegahanp encemaran dan pelestarian lingkungan
harus dilakukan secara terpadu, baik oleh pemerintah, pihak-pihak terkait,
misalnya pihak industri, maupun oleh setiap individu. Pada dasarnya, ada tiga
prinsip dasar yang dapat dilakukan untuk melakukan pelestarian lingkungan dan
penanggulangan pencemaran, yaitu secara administrative (adanya peraturan dan
undang-undang dari pemerintah), secara teknologis (adanya peralatan penglah
limbah, pembakar sampah), dan secara edukatif atau pendidikan (melakukan
penyuluhan kepada masyarakat, pendidikan di sekolah-sekolah).
1. Penanggulangan secara Administratif
Pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mencegah pencemaran dan mencegah terjadinya ekspoitasi sumber daya alam secara berlebihan.
Sebelum membangun pabrik atau melakukan proyek, pihak pengembang diharuskan melakukan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal).
2. Penaggulangan secara Teknologis
Setiapindustri diharapkan memiliki unit pengolah limbah, misalnya unti pengolah limbah cair untuk mengolah limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan.
3. Penanggulangan secara Edukatif/Pendidikan
Penanggulangan secara edukatif diadakan melalui pendidikan sekolah dan penyuluhan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadappentingnya kelestarian lingkungan.
Pengendalian pencemaran lingkungan secara :
1. Administratif : a. membuat undang-undang, peraturan, dan b. program pemerintah
2. Teknologis, missal peralatan pengolahan limbah dan sampah.
3. Edukatif : (a) penyuluh maysarakat dan (b) menggalakkan kegiatan reduce, reuse, recycle, repair.
1. Penanggulangan secara Administratif
Pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mencegah pencemaran dan mencegah terjadinya ekspoitasi sumber daya alam secara berlebihan.
Sebelum membangun pabrik atau melakukan proyek, pihak pengembang diharuskan melakukan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal).
2. Penaggulangan secara Teknologis
Setiapindustri diharapkan memiliki unit pengolah limbah, misalnya unti pengolah limbah cair untuk mengolah limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan.
3. Penanggulangan secara Edukatif/Pendidikan
Penanggulangan secara edukatif diadakan melalui pendidikan sekolah dan penyuluhan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadappentingnya kelestarian lingkungan.
Pengendalian pencemaran lingkungan secara :
1. Administratif : a. membuat undang-undang, peraturan, dan b. program pemerintah
2. Teknologis, missal peralatan pengolahan limbah dan sampah.
3. Edukatif : (a) penyuluh maysarakat dan (b) menggalakkan kegiatan reduce, reuse, recycle, repair.
Terimakasih kakak, sangat membantu :)
BalasHapussama sama adek syaibatul aslamiyah.....mohon kritiknya ya demi kamjuan blog saya...
BalasHapus