Sabtu, 24 Oktober 2015

makalah perubahan lingkungan



MAKALAH PERUBAHAN LINGKUNGAN
Oleh : HAFIDH MUBARROK
                                                         PENDAHULUAN


Lingkungan hidup atau lebih singkatnya lingkungan ialah suatu ruang yang ditempati suatu makhluk hidup bersama dengan benda hidup dan tak hidup yang hidup di dalamnya dan saling berinteraksi atara satu sama lain.
Manusia hidup di bumi tidak sendirian, melainkan bersama makhluk lain, yaitu tumbuhan, hewan dan zasad renik. Makhluk hidup yang lain itu bukanlah sekedar kawan hidup yang hidup bersama secara netral dan pasif terhadap manusia melainkan hidup manusia terkait erat pada mereka. Tumbuhan, hewan, dan jasad renik dapat hidup tanpa manusia. Tetapi manusia tidak dapat hidup tanpa tumbuhan, hewan dan jasad renik. Karena itu tumbuhan, hewan dan jasad renik harus kita jaga kelangsungan hidupnya demi kelangsungan hidup kita sendiri.
Namun demikian, perkembangan dan kemajuan teknologi menjadi salah satu faktor yang melatarbelakangi pencemaran lingkungan. Banyaknya penggunaan bahan kimia dan limbah industri menjadi salah satu penyebab yang dominan. Dan zat kima yang dihasilkan sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk lainnya. 



PENCEMARAN DAN PERUBAHAN
LINGKUNGAN

A.     pengertian dan Keseimbangan Lingkungan
 Lingkungan fisik atau lingkungan alam adalah segala sesuatu yang sifatnya alamiah seperti sumberdaya alam air, hutan, tanah, batuan, tumbuhan, hewan, sungai, iklim, suhu dan sebagainya. Lingkungan alam sifatnya menetap oleh karena itu jenis lingkungan ini akan lebih mudah dipelajari dan dikenal oleh anak. Sesuai dengan kemampuannya anak dapat mengamati perubahan-perubahan yang terjadi dan dialami dalam kehidupan sehari- hari, termasuk juga proses terjadinya.
Dalam mempelajari lingkungan alam ini anak diharapkan akan lebih memahami gelaja-gejala alam yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, lebih dari itu anak juga diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran sejak awal untuk mencintai alam, dan mungkin juga anak bisa turut berpartisipasi untuk menjaga dan memelihara lingkungan alam.
Permukaan bumi beraneka ragam, ada lembah, gunung dan daratan. Dari aneka ragam permukaan itu semua bersifat tidak tetap bahkan selalu mengalami perubahan. Permukaan bumi yang berubah, lebih dikenal dengan perubahan lingkungan fisik. Perubahan lingkungan fisik adalah perubahan pada kenampakan bumi yang disebabkan oleh adanya aktivitas bumi baik secara alami maupun buatan. Perubahan lingkungan fisik ini meliputi perubahan daratan yang diakibatkan oleh hujan, cahaya matahari, gelombang laut dan bencana alam.

1.Konsep Angin
Angin adalah udara yang bergerak akibat adanya perbedaan tekanan udara dengan arah aliran angin dari tempat yang memiliki tekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah atau dari daerah yang memiliki suhu rendah ke wilayah bersuhu tinggi. Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena daerah yang terkena banyak paparan sinar matahari akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta tekanan udara yang lebih rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya aliran udara. Angin juga dapat disebabkan oleh pergerakan benda sehingga mendorong udara di sekitarnya untuk bergerak ke tempat lain.
Pada malam hari suhu di daratan lebih cepat turun daripada di laut.oleh karena itu tekanan udara diatas permukaan laut lebih rendah daripada di daratan. Akibatnya, terjadilah hembusan angin dari darat ke laut yag disebut angin darat. Angin darat mulai terjadi pada malam hari sekitar pukul 21:00. Hembusan angin darat paling kuat terjadi pada waktu matahari mulai terbit. Pada siang hari, suhu udara di daratan lebih cepat naik daripada suhu di laut. Tekanan udara di daratan lebih rendah daripada tekanan udara di lautan. Akibatnya, terjadiah angin yang berhembus dari laut ke daratn yang disebut angin laut.
Angin darat dan angin laut dimanfaatkan oleh para nelayan untuk berlayar mencari ikan di laut. Pada malam hari para nelayan berlayar menggunakan perahunya ke tengah laut. Mereka memanfaatkan angin darat untuk mendorong perahu layar mereka ke tengahh laut. Pada siang hari mereka kembali ke darat dengan memanfaatkan angin laut. Angin dimanfaatkan untuk menggerakan kincir angin. Putaran kincir angin akan memutar turbin pada generator. Generator yang bekerja akan menghasilkan listrik.
Angin yang amat kencang daan terus menerus dapat mengikis permukaan tanah. Pengikisan tanah oleh angin disebut korasi. Korasi mengikis kesuburan tanah karena mengikis lapisan tanah atas yang paling subur. Angin yang amat kencang dapat menumbangkan bangunan dan pepohonan, akibatnya korban manusia dan hewan berjatuhan. Angin yang amat kencang disebut angin topan.

2.Konsep Hujan
Hujan adalah peristiwa turunnya air dari langit ke bumi. Awalnya air hujan berasal dari air dari bumi seperti air laut, air sungai, air danau, air waduk, dan lain sebagainya. Selain air yang berbentuk fisik, air yang menguap ke udara juga bisa berasal dari tubuh manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, serta benda-benda lain yang mengandung air. Air-air tersebut umumnya mengalami proses penguapan atau evaporasi akibat adanya bantuan panas matahari. Air yang menguap / menjadi uap air melayang ke udara dan akhirnya terus bergerak menuju langit yang tinggi bersama uap-uap air yang lain. Di langit uap tersebut mengalami proses pemadatan atau kondensasi sehingga membentuk awan. Dengan bantuan angin awan-awan tersebut dapat bergerak bebas. Akibat angin atau udara yang bergerak pula awan-awan saling bertemu dan membesar menuju langit / atmosfer bumi yang suhunya rendah atau dingin dan akhirnya membentuk butiran es dan air. Karena berat dan tidak mampu ditopang angin akhirnya butiran-butiran air atau es tersebut jatuh ke permukaan bumi (proses presipitasi). Hujan tidak hanya turun berbentuk air dan es saja, namun juga bisa berbentuk embun dan kabut. Hujan yang jatuh ke permukaan bumi jika bertemu dengan udara yang kering, sebagian ujan dapat menguap kembali ke udara.
Hujan memberi keuntungan bagi tanaman pertanian yang butuh banyak air, misalnya padi yang baru ditanam. Hujan membuat udara menjadi lebih segar. Air hujan dapat melarutkan kotoran di udara menjadi lebih bersih. Hujan deras yang terus-menerus dapat mendatangkan bencana. Bancana alam yang terjadi akibat hujan adalah banjir, tanah longsor dan erosi. Erosi adalah pengikisan tanah akibat terjangan air. Erosi tanah paling mudah terjadi di lereng-lereng bukit. Air hujan mengalir menuruni lereng-lereng dengan deras dan menghanyutkan banyak tanah. Erosi dapat pula terjadi pada tanah terbuka yang datar. Hujan lebat dapat menghanyutkan dengan cepat lapisan tanah dengan cepat tanah lapisan atas yang paling subur dari dataran terbuka. Erosi merupakan salah satu penyebab berkurangnya kesuburan tanah. Dengan terjadinya erosi ini lapisan tanah yang subur hanyut terbawa arus dan lama-kelamaan tanah menjadi tandus.
Curah hujan dapat diukur menurut banyaknya air yang jatuh pada salah satu tempat. Pengukuran dilakukan dengan piranti pengukur curah hujan, piranti itu sebagian dipendam di dalam tanah jauh dari gedung dan pepohonan. Alat ukur ini berupa corong yang terdapat di sebuah silinder. Corong tersebut dihubungkan dengan sebuah botol penampung. Setiap hari jumlah air hujan yang terkumpul dituangkan ke dalam gelas ukur dan diukur dalam skala millimeter.

3.Konsep tentang Gelombang Laut
Gelombang laut adalah pergerakan naik dan turunnya air laut. Gelombang laut disebabkan oleh angin. Angin di atas lautan menyebabkan riak-riak, bukit, dan berubah menjadi apa yang kita sebut sebagai gelombang. Gelombang yang terjadi di lautan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam tergantung pada penyebab terjadinya. Terjadinya gelombang laut dapat disebabkan oleh angin, gaya tarik menarik bumi-bulan-matahari, gempa di dasar laut, ataupun gelombang yang disebabkan oleh gerakan kapal. Gelombang dapat membentuk dan merusak pantai dan berpengaruh pada bangunan-bangunan di pantai.
Di dalam suatu ekosistem atau lingkungan yang seimbang terdapat suatu dinamika yang disebut rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi, seperti yang sudah kita ketahui. Setiap makhluk hidup yang terlibat dalam suatu jaring makanan mempunyai fungsi dan peranan tertentu. Mereka dapat berperan sebagai produser, konsumer, dan pengurai yang menempati tingkat tropiknya masing – masing. Di dalam ekosistem tersebut tidak ada suatu jenis konsumer yang berkembang lebih cepat sehingga mendominasi yang lain. Misalnya, jika jumlah konsumer I (herbivor) meningkat, maka ia akan dibatasi oleh konsumer II atau Konsumer III (karnivor). Jika jumlah karnivor meningkat, akan dibatasi oleh konsumer I (herbivor) dan hewan yang akan memangsanya. Demikian seterusnya sehingga di dalam suatu ekosistem atau lingkungan yang seimbang selalu terjadi penurunan dan kenaikan populasi (fluktuasi) tiap jenis hewan atau tumbuhan dalam batas – batas tertentu. Dengan demikian, keseimbangan lingkungan dikatakan bersifat dinamis.  
B.    Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Gangguan keseimbangan lingkungan kebanyakan disebabkan oleh kegiatan manusia. Misalnya, pembabatan hutan, pembukaan hutan unutk pmukiman atau pertanian, dan pemburuan liar. Semua kejadian tersebut dapat menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan.
Pembukaan kawasan hutan untuk berbagai keperluan seperti mendirikan pabrik, pemukiman, pertanian, perkebunan, dan keperluan lainnya yang ternyata secara tidak langsung akan menyebabkan gangguan pada keseimbangan alam. Penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadinya banjir, menurunnya sumber air tanah, dan terjadinya tanah longsor. Air hujan yang jatuh di kawasan hutan yang gundul menjadi tidak tertahan dan mngalir kepermukaan tanah. Keadaan tersebut dapat menyebabkan terjadinya erosi, terutama pada kawasan bekas hutan yang kondisi tanahnya miring. Erosi akan menyebabkan tanah menjadi tidak subur karena sebagian besar zat hara terbawa bersama air. Ketiadaan akar tumbuhan menyebabkan tanah kehilangan kemampuan untuk menahan air sehingga persediaan air tanah menjadi berkurang atau tidak ada. Jika musim panas tiba, maka tanah menjadi merekah dan pada musim hujan menyebabkan tanah longsor.
Selain itu, berbagai kegiatan manusia dengan teknologinya dapat juga menimbulkan gangguan terhadap struktur trofik, aliran energi, dan aur bigeokimia dalam ekosistem di banyak wilayah di dunia. Dampaknya terkadang dapat bersifat lokal maupun regional, tetapi dampak ekologi yang diakibatkannya dapat menjadi luas atau global. Contohnya, terjadinya hujan asam yang mungkin jatuh pada jarak puluhan dan ratusan kilometer dari pusatnya, yaitu pabrik atau tempat yang menghasilkan emisi zat kimia. Kerusakan lingkungan dapat berupa pencemaran lingkungan yang lebih dikenal dengan istilah polusi.

C.    Perubahan lingkungan karena fantor alam
Faktor alam yang dapat mengubah lingkungan misalnya letusan gunung, gempa bumi, kekeringan, angin topan, dan kebakaran hutan. Manusia tidak mampu mencegah faktor alam tersebut. Perubahan lingkungan secara alami disebabkan oleh bencana alam. Bencana alam seperti kebakaran hutan di musim kemarau menyebabkan kerusakan dan matinya organisme di hutan tersebut. Selain itu, terjadinya letusan gunung menjadikan kawasan di sekitarnya rusak


D.  Perubahan lingkungan karena faktor manusia
Perubahan lingkungan karena campur tangan manusia contohnya penebangan hutan, pembangunan pemukiman, dan penerapan intensifikasi pertanian.
Penebangan hutan yang liar mengurangi fungsi hutan sebagai penahan air. Akibatnya, daya dukung hutan menjadi berkurang. Selain itu, penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadi banjir dan erosi. Akibat lain adalah munculnya harimau, babi hutan, dan ular di tengah pemukiman manusia karena semakin sempitnya habitat hewan-hewan tersebut Pembangungan pemukiman pada daerah-daerah yang subur merupakan salah satu tuntutan kebutuhan akan pagan. Semakin padat populasi manusia, lahan yang semula produktif menjadi tidak atau kurang produktif.
Pembangunan jalan kampung dan desa dengan cara betonisasi mengakibatkan air sulit meresap ke dalam tanah. Sebagai akibatnya, bila hujan lebat memudahkan terjadinya banjir. Selain itu, tumbuhan di sekitamya menjadi kekurangan air sehingga tumbuhan tidak efektif melakukan fotosintesis. Akibat lebih lanjut, kita merasakan pangs akibat tumbuhan tidak secara optimal memanfaatkan CO2, peran tumbuhan sebagai produsen terhambat.
Penerapan intensifikasi pertanian dengan cara panca usaha tani, di satu sisi meningkatkan produksi, sedangkan di sisi lain bersifat merugikan. Misalnya, penggunaan pupuk dan pestisida dapat menyebabkan pencemaran. Contoh lain pemilihan bibit unggul sehingga dalam satu kawasan lahan hanya ditanami satu macam tanaman, disebut pertanian tipe monokultur, dapat mengurangi keanekaragaman sehingga keseimbangan ekosistem sulit untuk diperoleh. Ekosistem dalam keadaan tidak stabil. Dampak yang lain akibat penerapan tipe ini adalah terjadinya ledakan hama.
Manusia sering mengubah lingkungan daan melakukan kegiatan yang dapat mempengaruhi lingkungan. Seringkali kegiatan manusia yang bermaksud baik dan tidak mengganggu lingkungan itu pada akhirnya dapat merusak lingkungan. Misalnya, pembuatan bendungan Aswan di Mesir yang mengalirkan air Sungai Nil ke padang pasir uantuk pertanian, berakibat menyebarkan wabah penyakit pada penduduk. Penyemprotan dengan insektisida untuk meningkatkan produksi pertanian dapat mengakibatkan pencemaran.
Perubahan lingkungan itu pada akhirnya dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Karena itu, untuk menghindari terjadinya dampak negatif tersebut perlu dilakukan pencegahan, misalnya melakukan analisis terhadap lingkungan terlebih dahulu sebelum membangun suatu proyek. Di dalam pembangunan, analisis tersebut dikenal dengan istilah analisis mengenai dampak lingkungan yang disingkat AMDAL. AMDAL dilakukan sebelum proyek dikerjakan.
Ketika lingkungan telah tercemar dan mengalami kerusakan, baru disaradi akan pentingnya pelestarian lingkungan. Jika lingkungan menjadi rusak dan tercemar, dampaknya memantul kembali ke manusia. Jika Bumi tercemar dan lingkungan rusak, umat manusia tidak akan mampu menghindar dari dampak negatif ditimbulkannya.
Dewasa ini telah muncul kesadaran dan kepedulian lingkungan, yang terus berkembang hingga sekarang. Manusia memang terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraannya, tetapi ini tidak berarti harus merusak dan mencemari lingkungan sehingga mengancam kelestarian kehidupan dan mengurangi hak generasi yang akan datang. Oleh karena itu yang harus kita lakukan adalah melakukan pembangunan berkelanjutan. Artinya, tetap membangun untuk meningkatkan kesejahteraan kita saat ini tanpa mengurangi hak generasi yang akan datang.
Cara-cara pencegahan pencemaran dan mengusahakan kelestarian lingkungan dilakukan baik oleh Pemerintah maupun oleh setiap individu. Pada dasarnya ada 3 (tiga) prinsip dasar yang dapat dilakukan untuk melakukan pelestarian, pencegahan dan penanggulangan pencemaran, yaitu secara administratif (adanya peraturan/undang-undang dari pemerintah); secara teknologis (adanya peralatan pengolahan limbah, pembakaran sampah); secara edukatif/pendidikan (melakukan penyuluhan kepada masyarakat, pendidikan di sekolah-sekolah)
Dewasa ini kesadaran dan kepedulian lingkungan terus berkembang. Upaya pencegahanp encemaran dan pelestarian lingkungan harus dilakukan secara terpadu, baik oleh pemerintah, pihak-pihak terkait, misalnya pihak industri, maupun oleh setiap individu. Pada dasarnya, ada tiga prinsip dasar yang dapat dilakukan untuk melakukan pelestarian lingkungan dan penanggulangan pencemaran, yaitu secara administrative (adanya peraturan dan undang-undang dari pemerintah), secara teknologis (adanya peralatan penglah limbah, pembakar sampah), dan secara edukatif atau pendidikan (melakukan penyuluhan kepada masyarakat, pendidikan di sekolah-sekolah).

1. Penanggulangan secara Administratif

Pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mencegah pencemaran dan mencegah terjadinya ekspoitasi sumber daya alam secara berlebihan.

Sebelum membangun pabrik atau melakukan proyek, pihak pengembang diharuskan melakukan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal).

2. Penaggulangan secara Teknologis

Setiapindustri diharapkan memiliki unit pengolah limbah, misalnya unti pengolah limbah cair untuk mengolah limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan.

3. Penanggulangan secara Edukatif/Pendidikan

Penanggulangan secara edukatif diadakan melalui pendidikan sekolah dan penyuluhan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadappentingnya kelestarian lingkungan.

Pengendalian pencemaran lingkungan secara :

1. Administratif : a. membuat undang-undang, peraturan, dan b. program pemerintah

2. Teknologis, missal peralatan pengolahan limbah dan sampah.

3. Edukatif : (a) penyuluh maysarakat dan (b) menggalakkan kegiatan reduce, reuse, recycle, repair.

2 komentar:

  1. Terimakasih kakak, sangat membantu :)

    BalasHapus
  2. sama sama adek syaibatul aslamiyah.....mohon kritiknya ya demi kamjuan blog saya...

    BalasHapus

PERAN KEPALA DAERAH DALAM MENGELOLA KEKAYAAN DAERAH UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

BAB I                                                   PENDAHULUAN A. Latar Belakang      Indonesia adalah negara kepulauan, yan...