Senin, 09 November 2015

sukreni gadis bali



SUKRENI GADIS BALI
Karya : A.A. Pandji Tisna
Oleh : Hafidh Mubarrok

1.             Rangkuman
Disuatu desa bernama Bingin Banjah di Bulelelng bali, hidup Men Negara ia berasal dari karangasem, anak seorang kaya di negrinya. Ia datang ke buleleng hanya dengan pakaian yang lekat pada badannya saja. Sampai dibulelelng mereka menumpang dirumah seorang haji yang banyak berkebun di sebelah barat bulelelng. Ia disuruh menunggui kebunnya itu. Men Negara  juga mempunyai sebuah kedai kecil ditengah tengah kebun kelapa yang amat subur. Kedai kecil itu amat kotor dan buruk, disitu menjual minuman tuak, arak, kopi, teh  serta makanan atau sate babi dan juga makanan lainnya. Walaupun kedai itu amat buruk, tetapi kedai itu sangat ramai.
 Pelanggan yang datang bukan hanya dari desa itu sendiri melainkan dari berbagai desa lain, banyak pemuda-pemuda yang menghabiskan waktu dikedai itu untuk melihat kecantikan Ni Negari. Bahkan  tidak sedikit orang tionghoa yang datang untuk sekedar minum di kedai itu. Alasan meraka jauh-jauh datang ke kedai buruk itu hanya untuk melihat kecantikan Ni Negari, anak Men Negara yang amat cantik dan tiada duanya didaerah itu. Selain karna kecantikan Ni Negari alasan orang datang ke kedai itu adalah karena kedai itu mencual makanan dan minuman yang sedap serta murah dibandingkan dengan kedai-kedai lainnya. Berkat kedai dan juga rajin berkebun, Men Negari cepat kaya ia pun telah mempunyai kebun sendiri. Pagi itu ramai pekerja, seolah-olah mengejar hari kemarin yang lalu dengan Cuma-Cuma.
Disana-sini banyak berserakan buah kelapa, saking banyaknya buah kelapa, tidak jarang kelapa yang telah terkumpul dicuri orang dengan mudah. Biasanya perempuan yang mecuri buah kelapa dengan berpura-pura meminta air kelapa lalu menggelapkan buah kelapa. Suatu hari di kedai Man Negara, ia dengan I Gerundung sedang menyembelih babi untuk dibuat sate dan dijual. Namun aksinya itu diketahui oleh mentri polisi yang bernama I Gusti Made Tusan, karena Man Negara tidak meminta surat keterangan akan menyembelih babi. Hal itu melanggar ketentuan yang berlaku di buleleng. Lalu I Gusti Made Tusan marah-marah kepada Man Negara. Namun dengan kecantikan dan kemolekan Ni Negari, I Gusti Made Tusan pun luluh hatinya dan mau minum kopi dilayani oleh Ni Negari.
I Gusti Made Tusan terkenal sebagai seorang pegawai polisi yang lurus serta tahu mempergunakan kekuatan dalam menjalankan kewajiban. Namun hatinya luluh karena terpesona kecantikan dan keanggunan Ni Negari. Walaupun hatinya luluh namun bagi I Gusti Made Tusan peraturan tetaplah peraturan dan harus ditegakkan. Sudah sebulan polisi menangkap Men Negara yang memotong babi tanpa bersurat. Kedai Men Negara semakin lama semakin ramai. Meja kotor dan tungku dari tanah sudah berganti dengan meja baru serta dapur yang terbuat dari semen. Lampu yang dulu diputihi dengan kapur kini telah berganti bercat emas berkilat-kilat. Botol arak dan tuak tidak terletak diatas meja , melainkan ditaruh di rak yang terdiri di sebelah meja. Pagar yang dulu menutup halaman sudah dibongkar lalu tampaklah kedai yang diperbarui.
Perubahan kedai itu membawa pengaruh terhadap orang-orang yang datang kekedai itu, dulu orang yang datang hanya berpakaian seadanya namun sekarang sudah berhias rapi. Begitu juga Ni Negari, ia berdandan dengan rapi dan cantik. Jalan yang dulunya kecil serta berlumpur kini sudah menjadi jalan raya, karena perubahan itu. I Ketut Rai, adalah seorang pemuda yang bertunangan dengan Ni Negari, namun Ni Negari mengingkari pertunangan tersebut dengan berpacaran dengan menteri polisi I Gusti Made Tusan. Dengan kata-kata manis Ni Negari I Ketut Rai pun tidak mengetahui akan hal itu.
Di kedai berdirilah ditengah-tengah pintu, seorang gadis yang cantik jelita melebihi Ni Negari. Yang sedang mencari Ida Gde Swamba. Ni Luh Sukreni namamnya. Skureni mencari I Gde Swamba karena ada urusan dengan I Nyoman Raka. Lalu swamba menemui Sukreni diluar. Setelah keluar dari kedai Men Negara Sukreni pergi dengan I Gde Swamba yang sudah ditunggu oleh ayah Sukreni Ditepi jalan. Mereka pergi dari kedai Men Negara ke kedai Pan Gara, yang tak lain saingan Keddai Men Negara. Diikutinya oleh I Gusti Made Tusan yang juga singgah di kedai Pan Gara.  Di dalam kedai Pan Gara mereka membicarakan pembagian harta warisan orang yang belum di ngaben.
Pada hari minggu pagi, seperti biasa kedai Men Negara amat ramai. Seperti biasa beberapa pemuda dari singaraja yang kebanyakan pegawai kantor, mempergunakan hari itu untyk bersenang-senang. Ni Negari melayani pemuda itu dengan ramah dan juga amat cantik. Dengan demikian maka uang yang didapat oleh kedai Men Negara akan bertambah banyak. Dengan asyik Ni Negari melayani tamu-tamunya tidak sadar bahwa I Gusti Made Tusan sudah berada di dalam rumah Ni Negari. Ia cemburu dan sangat marah karena melihat Ni Negari melayani pemuda-pemuda itu, karena kecemburuannya itu maka I Gusti Made Tusan akan segera mengawini Ni Negari. Namun Ni Negari tidak cinta kepada Igusti Made Tussan, melainkan cinta kepada uangnya.
Senda gurau orang diluar tidak kedengaran lagi., suara terawa dan ejek mengejek sudah sunyi. Berganti dengan suara orang menyapa datang. Sunyi senyap ketika itu di luar dan didalam kedai. “ya, jero luh, inilah rumah Men Negara itu” sapa Ni Luh Sukreni. Men Negara, Ni Negari dan I Gusti Made Tusan terkejut bukan main karena yang dia lihat itu adalah Ni Sukreni gadis manis dan cantik molek itu, dan membuat I Gusti Made Tusan sangat terpesona dan lupa dengan Ni Negari. Warna muka Ni Negari berubah menjadi merah padam karena melihat gadis saingannya itu datang. Ni Sukreni datang ke kedai  Men Negara dengan I Sudina mereka sedang mecari I Gde Swamba untuk menyelesaikan persoalan warisan dan pembakaran mayat bapak I Nyoman Raka. Ia diterima oleh Ni Negari dengan manis, dan diberinya harapan bahwa I Gde Swamba akan akan segera datang. Dan disilahkan ia untuk menginap sehari atau dua hari dirumah Ni Negari, dan I Sudi menginap di rumah I Negara saudara Ni Negari. Dengan maksud dan tujuan tertentu.
Malam itu datang lah I Gusti Made Tusan. Amat senang hatinya demi melihat kecantikan dan kemolekan Ni Luh Sukreni yang tinggal di ruman Men Negara. Setelah kedai di tutup, Ni Negari dan Ni Luh Sukreni masuk kedalam rumah, lalu duduk dan bercerita dengan asyiknya. Dengan demikian hati Sukreni mersa senang dan betah. Mengetahui bahwa Sukreni bermalam dirumah Men Negara. I Gusti Made Tusan sangat senang. Menurut kepercayaan orang bali. Setan berkeliaranj pada malam hari, memasuki badan orang yang kosong. Saat itu badan I Gusti Made Tusan benar-benar kosong tanpa jimat. Pada saat itu pula I Gusti Made Tusan merencanakan sesuatu dengan Men Negara, bahwa I Gusti Made Tusan akam masuk kedalam kamar Sukreni yang sedang tidur dengan Negari. Dengan perlahan-lahan ia masuk dan membangunkan Negari. Entah setan apa yang menguasai Negari. Dengan sedikit isyarat dari I Gusti Made Tusan, Ni Negari pun mengerti maksud dari I Gusti Made Tusan. Setelah Ni Negari keluar dari kamar itu I Gusti Made Tusan pun mengunci kamar itu dari dalam.
Keesokan harinya sebelum matahari terbit Sukreni sudah hilang dari tempat tidurnya. Men Negara dan Ni Negari dengan hati yang bangga sudah merusak kehidupan Ni Sukreni. Sudah dicarinya kesemua sudut rumah tetapi tidak dijumpainya. Lalu datanglah I Negara dengan I Sudina kerumah Men Negara denga hati yang bahagia. Sesampainya di dalam rumah, I Negara mencari Sukreni tetapi tidak dijumpainya, dengan hati yang bahagia I Negara bercerita kepada Men Negara dan Ni Negari. Saat sebelum datang ke buleleng Men Negara sudah pernah bersuami dengan seorang pemuda dan melahirkan seorang anak. Lalu Men Negara melarikan diri ke Buleleng, sampai di Bulelelng Men Negara bersuami lagi dan lahirlah Ni Negari dan I Negara. Tujuh belas tahun lamanya Men Negara meninggalkan anak dan suaminya yang pertama. Yang bernama Pan Widi dan nama semasa bujangnya I Nyoman Raka. Dan anaknya itu bernama I Widi. I Nyoman Raka menggati nama anaknya dengan Ni Luh Sukreni agar Men Negara tidak mengetahui.
Tercengan Men Negara dan Ni Negari mendengar kabar itu. Sampai hati Men Negara menghancurkan kehidupan anaknya yang selama tujuh belas tahun tidak bertemu. Men Negara pun masuk kamar dengan menangis tersedu-sedu. Setelah I Sudani dan I Negara tidak menjumpai Sukreni di rumah Men Negara, ia lalu mencarinya ke berbgai desa dan hotel tetapi tidak di jumpainya juga. I sudani merasa gelisah karena Sukreni yang dititipkannya sudah hilang dari tangannya. Ia tidak mengetahui keberadaan Sukreni karena ia telah mengganti namanya dengan nama Ni Made Sari dan sedang meratapi nasibnya di sebuah hotel kepunyaan seorang tionghoa. Agar tak membawa malu ke desanya ia pun tidak mau pulang kedesanya dan ia mencari kehidupan sendiri dengan meminta pekerjaan kerumah-rumah menjadi babu. Hingga terasa olehnya kemlaratannya.
Lima bulan sudah I Made Aseman terhukum karena memukul kepala I Negara. Lantaran tersulut oleh perkataan Aseman. Ia dihukum mengambil kotoran yang berserakan di jalan dan didepan rumah. Di depan sebuah hotel saat Aseman mengambil sampah duduklah I Gde Swamba sedang ber bincang-bincang dengan orang India yang bernama Chatterje. Saat I Gde Swamba berdiri dan melihat-lihat jalan, terlihatlah I Made Aseman yang sedang berdiri di sebelah truk sampah. Lalu Swamba mendekati Aseman dan menanyakan perihal kenapa ia di hukum, sudah berapa lama ia di hukum dan tak lupa ia menanyakan keberadaan dan kondisi Ni Luh Sukreni. Dengan paksaan dan dorongan akhirnya Aseman pun menceritakan semua kejadian dan apa yang dialami Sukreni. I Gde Swamba amat sangat terkejut saat mengetahui bahwa Ni Sukreni sudah hamil dan melahirkan anak, hasil hubungan jahanam yang dilakukan oleh I Gusti Made Tusan. Setelah melahirkan, Ni Sukreni menumpang dirumah Pan Gumiarning di banjar Bali. Setelah mendengar banyak berita dari Aseman I Gde Swamba pun kembali ke biliknya dan Swamba pun melanjutkan pekerjaanya.   
Keesokan harinya pagi-pagi, Catterje pergi kebandung dengan sendiri, wlalupun I Gde Swamba sudah dibujuk dan dirayunya tetapi ia tetap mengelak untuk mengikuti bersama ke Bandung. Sepeninggal Catterje, Ida Gde berkemas-kemas. Ia memakai berpakaiian rapi dan sedang pergi keluar. Ia sedang pergi mencari alamat Pan Gumiarning yang rumahnya sedang ditumpangi Ni Sukreni. Setelah sampai disepan rumahnya, ia segera masuk ke rumah itu, dan disambut oleh seorang perempuan setengah tua. Ia adalah istri Pan Gumiarning yang ke dua. Setelah dipersilahkan duduk, Pan Gumiarning pun datang menemui I Gde swamba. Ia mengerti maksud kedatangannya yaitu untuk menemui sukreni. Kemudian Skureni pun datang menemui I Gde Swamba, ia bersimpuh di hadapan Ida Gde, sambil menangis dengan sedih. Tak sepatah kata yang dapat diucapkan Sukreni melainkan hanya tangisan. Namun I Gde Swamba mengerti keadaan yang dialami Sukreni. I Gde Swamba hanya bisa menasehati Sukreni agar tidak larut dalam kesedihannya, ia juga tidak membedakan ia yang sekarang dengan ia yang dulu. Dan semua itu sudah kehendak dan kodrat yang maha kuasa. I Gde Swamba juga berkata bahwa ia akan menyekolahkan dan membesarkan anak Ni Sukreni.
Dua puluh tahun sudah berlalu. Luh Sukreni sudah lama pulang kembali ke Manggis tempat asal desanya. Ia sudah dimaafkan oleh keluarga dan juga ayah dan ibunya. Semua berkat bantuan I Gde Swamba yang telah menjelaskna kejadian yang sebanarnya kepada keluarga Ni Sukreni. Anak Sukreni yang sudah besar kini diberi nama I Gustam oleh Pan Gumiarning. Setelah ia berumur tujuh tahun. Ia disekolahkan di singaraja. Tetapi baru beberapa bulan lamanya anak itupun keluar dari sekolah, karena ia lebih suka pergi ke kampung Anyar dan bermain dengan teman sebayanya. Disitu ia belajar berjudi, dan melihat orang yang sedang menyabung ayam. Sesekali ia sudah berani mencoba sabung ayam, walaupun ia masih kecil. Beberapa kali ibunya sudah menasehati dia, tetapi nasihat itu masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Ia pun dikeluarkan dari sekolah karena tidak pernah masuk sekolah.
Ketika ia berumur dua belas tahun, ia pun sudah berani memukul ibunya dengan kayu, sampai luka. Pan Gumiarning pu  sudah dicaci makinya, karena tidak mau memberinya uang untuk berjudi. Pada umur sembilan belas tahun ia dihukum, karena mencuri di kedai orang tionghoa di singaraja. Didalam penjara ia ia berkenalan dengan orang-orang jahat. Disitu ia mendapatkan banyak ilmu kejahatan seperti mencuri, merampok, berjudi dan sebagainya. Ia dipenjara selama dua tahun.
Sementara I Gustam berada di penjara, Ni Luh Sukreni pulang ke Manggis. Ia tinggal bersama ayahnya, tidak lama ia meninggla duni karena penyakit. Yang disebabkan makan hati berulam jantung dengan tiada berkeputusan. Demikian kehidupan Gustam dipenjara, penjara itu sebagai madrasah padanya. Beberapa kemudia terjadi buru-hara di Buleleng. Perampok meraja lela disana sehingga sehingga tiada berani lagi orang yang menunggu kebun dengan tiada berkawan. Perampok itu datang dengan jumlah yang banyak, jika ada orang yang melwan tidak segan sekelompok perampok akan menembaknya. Bukan hanya masyarakat biasa yang ia bunuh melainkan juga polisi ia jerat lehernya dengan tali dijalan. Kepala perampok itu ialah I Teguh nama samaran dari I Gustam.
Suatu hari Gustam merencanakan perampokan di rumah Men Negara. Ia melewati kebun kelapa dan swah, agar tidak terlihat oleh polisi yang sedang berpatroli. Bingin banjah adalah desa yang aman dulu, tapi sekarang sudah tidak aman lagi. Menteri polisi yang dulu ditugaskan menjaga desa itu kini sudah dipindahkan ke Mayong. Tetapi karena kerusuhan itu Mentri polisi itu dipindah tugaskan lagi ke bingin banjah. Menteri polisi itu adalah I Gusti Made Tusan. Beberapa lama mereka pun tiba di rumah Men Negara, yang merasa aman karena mendapat perlindungan dari I Gusti Made Tusan. Ni Negari telah lama kawing dengan I Ketut Rai, jurutulis di Jembrana.
Saat telah sampai didalam rumah Men Negara, kawanan perampom itu ternyata ketahuan sedang merampok dan Men Negara pun berteriak minta tolong. Pada malam itu kebetulan I Gusti Made Tusan sedang meronda dengan teman temannya. Seketika itu ia langsung mengejar dan berkelahi dengan kawanan perampok itu, namun perampok itu sudah membwa kabur uang di dalam peti dan mereka juga membakar rumah Men Negara.
Halaman rumah yang gelap itu seketika terang benderang, karena apinya yang besar. Pada malam itu orang-orang berteriak-teriak dan tong-tong telah dibunyikan. Disebelah timur rumah Men Negara orang berkelahi dengan hebat, tinju-meninju, dorong-mendorong, serta kadang-kadang bunyi bedilpun terdengar pula. Karena begitu ramainya perkelahian itu, keluarlah Made Aseman dari rumahnya, lalu medekati perkelahian tersebut. Ia mengucapkan “O disini tuhan menampakkan kekuasaanya, anak menggerakkkan tangan hendak memarang kepala bapaknya, dan bapak pun hendak membunuh anaknya.” Tetapi naas semua itu sudah terlambat. Keleweng menteri polisi itu mengenai leher anaknya, dan kepala I Gusti Made Tusan kena parang I Gustam. Mereka berdua pun tewas dengan mengenaskan. Dibawah pohon kelapa kelihatan Men Negara dan Ni Negari serta keluarganya yang lain duduk merenungi rumahnya yang habis dimakan api. Ketika itu mereka merasakan kutukan atau hukuman oleh sang Widi tuhannya. Terbayang di mata Men Negara rupa Ni Luh Sukreni, anaknya yang telah dicelakakannya. Men Negara memekik, barlari, lalu jatuh terguling tak ingat lagi akan dirinya.
Pagi hari setelah semua terbakar habis dibawah pohon kelapa terlihat seorang yang terhuyung-huyung seperti habis bangun tidur. “kita hendak memotong, hendak menyembelih babi, sekali ini yang besar” katanya berulang-ulang. “tak perlu bersurat. Sembelih saja” orang itu berdiri, lalu berjalan mondar-mandir, tangannya digerak-gerakkanya, sebagai orang memberi isyarat, supaya pintu dibuka dan ditutupkan, sebagai menengok apa-apa di bawah tempat tidur, seraya berkata pula “bakul ini penuh dengan rempah-rempah, nanti kita hidangkan makanan yang lezat-lezat kepada tukang panjat kelapa itu.” Orang itu seperti menirukan orang yang sedang memasak. Menata toples yang berisikan makanan. Lalu mempersilahkan orang untuk masuk ke kedainya. Ya orang itu adalah Men Negara, ia gila karena harta bendanya sudah habis dimakan api. Ni Negari yang sudah berumah tangga itu telah pergi ke Jembrana bersama suami dan anaknya. I Negara tinggal berumah di desa, ia juga yang setiap hari membwakan makanan untuk ibunya dan ia juga yang mengurusi ibunya utu. Orang-orang merasa miris melihat kelakuan Men Negara yang gila. Ia setiap hari bertingkah laku layaknya sedang berjualan di kedai miliknya dulu
.
2.      Hal-hal menarik dari novel Sukreni Gadis Bali
a.       Di desa bingin banjah terdapat kedai yang amat buruk dan jorok tetapi sangat ramai, karena yang melayani gadis yang cantik yang bernama Ni Negari
b.      Ni Negari kalah cantiknya dengan gadis yang lugu yang bernama Ni Luh Sukreni. Ia sangat marah apa bila ia datang ke kedainya mencari I Gde Swamba.
c.       Men Negara, Ni Negari dan I Gusti Made Tusan merencanakan perbuatan keji terhadap Sukreni, gadis yang baru dikenalnya dan masih sangat lugu.
d.      Men Negara mengetahui bahwa gadis yang ia rusak kehidupannya itu ternyata adalah anaknya yang dulu sebelum pindah ke bingin banjah.
e.       I Gde Swamba tidak marah dan sangat sabar dan sayang kepada Sukreni Walaupun Sukreni sudah memiliki anak.
f.       I Gustam walaupun masih kecil tapi sudah berani berjudi dan sabung anyam. Dan ia juga dipenjara pada umur dua puluh tahun karena mencuri di kedai orang tionghoa. Ia juga menjadi kelapa perampok yang sadis saat menjalankan perampokannya.
g.      I Gustam dan I Made Tusan saling membunuh padahal mereka sebapak dan seanak.
h.      Men Negara gila karena harta bendanya lenyap dimakan api.

Sabtu, 31 Oktober 2015

rangkuman dan hal-hal menarik SALAH ASUHAN karya ABDUL MUIS



SALAH ASUHAN
Karya ABDUL MUIS
 oleh : HAFIDH MUBARROK
1.      Rangkuman

Hanafi adalah seorang pemuda dari Minangkabau. Ia tamatan sekolah tinggi di Jakarta, dan dia sudah bekerja di kota tempat tinggalnya, yaitu Solok. Dulu dia disekolahkan orang tuanya di Jawa. Agar Hanafi menjadi orang yang berilmu dan terhormat. Dijakarta Hanafi dititipkan disebuah pondokan orang Belanda, maksud orang tuanya agar Hanafi bisa bergaul dengan orang Belanda, maka setiap hari Hanafi dididik hidup dan bertingkah laku layaknya orang Belanda.  Makan dengan cara Belanda, bergaul dengan orang Belanda. Bahkan sikapnya kini sudah seperti orang Belanda pada umumnya.
Di Solok, Hanafi bertemu dengan Corrie, keduanya telah bersahabat sejak kecil, Corrie adalah  seorang gadis keturunan Prancis, Ayahnya orang prancis dan Ibunya seorang pribumi, yang sudah lama meninggal. Sekarang Corrie juga sedang sekolah di Jakarta pula. Menurut Hanafi, Corrie adalah gadis yang cantik, kulitnya putih, hidunggnya mancung, dan rambutnya ikal. Inilah yang membuat Hanafi tergila-gila padanya. Meskipun ia sadar bahwa ada  perbedaan yang besar di antara keduanya. Hanafi adalah seorang pribumi, sedangkan Corrie orang kulit putih. Perbedaan ini ibarat langit dan bumi pada waktu itu. Karena saat itu sedang terjajah oleh bangsa kulit putih yang menganggap rakyat pribumi rendah derajatnya.
Saking jatuh cintanya kepada Corrie, Hanafi menganggap gadis-gadis minangkabau pada umumnya tak berpendidikan dan sangat kampungan. Dan bagaimana mungkin bisa bersandingan dengan Hanafi yang sudah seperti orang belanda, dan hanya Corrielah yang pantas menjadi istrinya, demikian pemikiran Hanafi. Tuan De Bussee adalah nama dari ayah Coriie, ia adalah seorang arsitek gedung, karena cintanya yang mendalam kepada ibunya Corrie, tuan De Bussee tak mau kawin lagi setelah ditinggal mati istrinya. Corrie baru berumur 19 tahun, telah merasa menjadi nona besar. Kecantikannya yang amat elok menyebabkan para pemuda berkeliling di sekitarnya untuk mendapat cintanya Corrie. Berbagai macam cara pemuda dan orang tua, baik kaya maupun miskin, berlomba-lomba mencari perhatian Corrie. Namun, semua bujuk rayu para pemuda itu ada yang berkenan dihati corrie. Karena Corrie menganggap hanafi juga jatuh cinta padanya. Tetapi perbedaan yang mencolok pada keduanya menjadi permasalahan yang serius, lalu Corrie menanyakan kepad ayahnya tentang perkawinan silang.
“bagaimana pendapat ayah tentang perkawinan campuran, Ayah? Tanya Corrie. Kaget ayahnya mendengar pertanyaan ini.

“ah kau Corrie. Mengapa pertanyaan itu kau tanyakan? Kau masih kanak-kanak. Belum waktunya kau mengerti itu” demikian jawab ayahnya dengan bijak.
“tapi ayah! Bertanya saja kan boleh.” Sanggah Corrie.

“ya benar. Namun, sebenarnya kau belum layak untuk menghadapi persoalan ini. Perkawinan campuran boleh-boleh saja. Asal kau mengerti akan bahaya-bahayanya”. Jawab ayahnya.

“tetapi, bukankah mama dulu juga seorang bumi putera? Mengapa ayah bisa bahagia?” sanggah Corrie lebih lanjut.

“ah, kau Corrie. Betapa belum dewasanya, kau! Bukankah kita hidup tidak sendiri? Bukankah kit hidup ditengah masyarakat? Nah, masyarakat mempunyai norma dan aturan-aturan, Corrie” demikian kata ayah Corrie.

Selanjutnya ayah Corrie menceritakan riwayat hidupnya bersama mamanya dulu. Mengapa ayahnya mengawini ibu Corrie dan mengapa hidupnya dikucilkan oleh masyarakat.
Selama 3 tahun Hanafi meninggalkan orang tua satu-satunya itu, tidak lama ia lulus lalu ia dinagkat menjadi komis, sebuah jabatan yang cukup tinggi dalam pemerintahan Belanda. Karena jabatan itu Hanafi mejadi sombong hal ini juga pengaruh pendidikannya di Jakarta dulu yang diasuh oleh oleh orang Belanda. Sekarang ini hanafi tinggal bersama ibunya di Solok. Sebuah kota kecil dimana Hanfi di lahirkan. Dilingkungannya itu Hanafi merasa tak cocok, bukan karena ia berpangkat tinggi, tetapi karena sifatnya  yang kurang terpuji. Ia sangat merendahkan bangsanya sendiri. Sebagai bukti, ibunya sering mengunyah sirih dan duduk di lantai. Ini memang kebiasaan orang-orang minangkabau. Tetapi perbuatan ibunya ini dicemooh oleh Hanafi, yang katanya seperti kerbau mengunyah rumput. Segala perbuatan ibunya selalu saja disalahkan oleh Hanafi. Setiap hari ibunya selalu dimarahi dan mendapat makian serta umpatan. Namun karena rasa cintanya kepada anak satu-satunya itu, ibu hanafi diam saja.
Namaun makin lama makin bimbanglah hati ibu Hanafi melihat tingkah laku anaknya itu. Makin lama hidupnya makin kebelanda-belandaan. Yang paling menyedihkan bagi ibu Hanafi, setiap orang yang tak pandai bahasa belanda, dianggapnya orang bodoh dan kampungan. Semua yang berhunbungan dengan Melayu atau bangsa Indonesia sekarang, semuanya dacacat dan dicemoohkannya. Sampai pada adat istiadat kuno. Lembaga adat dicemoohkannya sebagai kurang kerjaan, sedangkan agama islam dinilai sebagai tahayul. Tidak heran apabila hidupnya tersisih dari pergaulan orang melayu. Hanafi juga menganggap bahwa ia tidak bisa hidup berdampingan dengan orang melayu, padahal ia sendiri juga orang malayu. Hanya ibunyalah yang melekat dihatinya.
Sebenarnya sifat Hanafi yang kebarat-baratan itu akibat salah asuhan yang terjadi pada dirinya. Sejak kecil, dalam bersekolah hingga tamat HBS di jakarta, ia selalu dalam lingkungan keluarga belanda. Ia dididik untuk berdisiplin, bergaul, berpikir, dan berpakaian ala belanda. Itu semua memang kehendak ibunya dulu, ketika masih kecil. Ibunya ingin agar anak satu-satunya itu dapat terhormat seperti orang belanda. Ia ingin agar anaknya itu lebih terpelajar dibandingkan dengan pemuda-pemuda bangsanya. Ia ingin agar Hanafi menjadi tumpuan masyarakat bangsanya dan dihormati sebagai pemimpin. Namun, apa jadinya tak terbayang oleh ibunya. Sekarang ibunya hanya pasrah.
Suatu hari Corrie diundang kerumah Hanafi, setelah sampai dirumah Hanafi, mereka bersenda gurau bersama. Mereka bercakap berdua tanpa menhiraukan ibu hanafi. Bahkan hanafi pun tak memperkenalkan ibunya pada Corrie. Saat itu pula Hanafi mengutarakan perasaannya kepada Corrie, namun Corrie diam saja. Kemudian Hanafi berusaha mencium Corrie. Namun Corrie mengelak sambil kemudian lari meniggalkan rumah Hanafi. Ia kecewa pada tingkah laku Hanafi. Semenjak kejadian itu Corrie meninggalakan kota solok ia juga mengirimkan surat kepada Hanafi agar ia tak bertemu dengan Corrie. Setelah itu Hanafi pun juga benci kepada Corrie.
Ibunya mengetahiu akan perasaan Hanafi, oleh sebab itu Ibunya bermaksud menjodohkan ia denga Rapiah. Karena hatinya sedang luka, Hanafi mau saja menerima permintaan ibunya. Dua pekan lamanya Hanafi merasa demam, kemudian panasnya berangsur-asngsur membaik. Pada kesempatan yang tepat, ibunya menanyakan kembali perilhal permintaanya kemarin. Namun Hanafi diam saja sambil melamunkan saat-saat indah bersama Corrie. Ketika sadar, dengan asal diterimanya permintaan ibunya itu. Bahwa ia mau mengawini Rapiah. Meskipun tanpa dasar cinta. Perkawinan Hanafi dengan Rapiah memang kemudian terlaksana. Tetapi bisa diduga, perkawinan itu menjadi tak harmonis. Karena tanpa didasari rasa cinta. Rapiah kemudian melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Syafei. Kelakuan Hanafi semkin menjadi-jadi setiap hari Rapiah selalu dimaki, dibentak dan perlakukan layaknya babu. Bahkan ia tak pernah diperkenalkan kepada teman-temannya yang kebanyakan orang belanda, sebagai instrinya. Dimata Hanafi, Rapiah adalah permepuan kampungan yang sama sekali tak sejajar dengan dirinya. Hanafi bebas saja menyuruh, memaki, dan mencela Rapiah.
Saat Hanafi menjalai pengobatan dijakarta karena digigit oleh anjing, ia terkujut meliahat perubahan pada Corrie yang telah bertahun-tahu tidak berjumpa dengan dirinya. Dan setelah berbincang-bincang cukup lama akhirnya Corrie mau menerima keharian Hanafi kembali. Hanafi sangat senang tiada tara. Api cintanya yang hampirn padam, menyala kembali. Dipihak Corrie sendiri agaknya sudah ada tanda-tanda bahwa cintanya akan terbalas. Sesembuhnya dari perawatan dirumah sakit,  Hanafi memutuskan untuk tinggal dijakarta. Ia lalu mengurus kepindahan kerja di soslok ke jakarta. Sudah tak dipikirkanya lagi ibu dan anak istrinya yang sah di solok.
Dijakarta Hanafi memutuskan untuk segera berumah tangga dan ia juga harus mempunyai persamaan derajat dengan bangsa Eropa. Hal ini membuat Hanafi menjadai bangsa Belanda dan bukan Bangsa pribumi lagi. Dengan ini perkawinannya dengan Corrie akan terlaksana sekarang. Dan perkawinan itu dilaksanakan di Semarang. Nah sekarang keduanya telah  menjadi suami istri.
Setelah perkawinannya dengan Corrie, Hanafi mengirimkan surat kepada ibuynya dan Rapiah perihal Rumah tangganya dengan Corrie dan menyatakan Cerai dengan Rapiah. Ibu Hanafi tidak dapat berbuat banyak atas ulah anaknya ini. Maka keduanya hanya dapat menangis saja. Rapiah memutuskan untuk tinggal bersama ibu Hanafi yang sudah dianggap sebagai ibu kandungnya sendiri dan ia ingin merawat Syafei agar tidak salah asuhan lagi seperti bapaknya.
Kehidupan rumah tangga Hanafi dan Corrie yang lain bangsa itu, ternyata tidak berjalan mulus. Antara kedua suami istri itu sering salah paham. Corrie yang biasanya selalu lincah dan ceria itu sekarang menjadi pendiam. Perubahan itu mengecewakan Hanafi. Keretakan rumah tangga Hanafi ternyata tak dapat dihindarkan lagi. Sifat Hanafi yang sangat pencemburu juga menambah goyahan rumah tangga mereka. Ia juga selalu mencurigai istrinya. Perpecahanpun tak dapat dihindarkan lagi. Setelah merasatak dapat menanggung malu lagi. Corrie lalu lari ke semarang. Perkawinan mereka sudah diambang perceraiian. Dalam suratnya, Coriie tak sanggup lagi hidup dengan Hanafi. Corrie merasa bahwa antara mereka berdua ibarat langit dan bumi yang tak mungkin disatukan. Corrie menyatakan bercerai untuk seumur hidup.
Karena tindakan  yang semena-mena terhadap istrinya itu, Hanafi menjadi menyesal berkepanjangan. Semakin lama semakin insyaflah Hanafi ats tindakannya itu yang ternyata sangat menyiksa istrinya. Apalagi setelah kepergian Corrie, semakin sepilah keadaan rumahnya. Kebahagiaan hidupnya hilanglah sudah. Mengapa dulu ia begitu kejam dengan menuduh istrinya tanpa mengecek kebenarannya? Akhirnya tak tahanlah ia hidup dalam rumahnya sendiri. Rumah itu selalu membwa kenangan yang tak terhingga. Lalu dijualnya rumah itu.
Keadaan yang demikian ini menyebabkan Hanafi tidak kerasan. Ia ingin segera pindah. Tetapi kemana? Seluruh kerabat dan saudaranya telah menolak dengan muka masam. Mereka semua pada umumnya menyalahkan Hanafi, karena telah menelantarkan istrinya. Apalagi Corrie seorang kulit putih. Mereka mencomooh sikap Hanafi. Tak ada yang mau mengerti keadaan dirinya lagi.
Kepada kedua wanita itu sekarang Hanafi merasa berdosa. Apa yang perlu dilakukannya sekarang? Rapiah belum tentu mau menerimanya sebagai suami lagi dan mengampuni dosa-dosanya. Sedangkan Corrie telah dengan tegas menolak keinginannya untuk berkumpul kembali dan memperbaiki kesalahan yang sudah-sudah.
Sesampainya di Padang, Hanafi menginap di sebuah penginapan. Ia enggan berkumpul dengan orang banyak. Kesedihan akibat meninggalnya mendiang istrinya belum pulih juga. Ia memang tidak langsung pulang kerumah ibunya.
Pada suatu malam ia ingin pergi ke sebuah keramaian pasar malam. Di keramaian ia bertemu dengan seorang anak kecil yang sedang digendong bujangnya(pembantu laki-laki). Anak itu menangis meminta sebuah balon. Melihat hal itu, tegugahlah hati Hanafi. Ia teringat Syafei, anaknya dulu. Dan setelah melihat bujangnya, sadarlah Hanafi bahwa anak itu memang anaknya sendiri. Lalu digendingnya anak Syafei, tetapi malang, ibunya tahu. Rapiah lalu merebut anak itu. Ibunya lalu muncul, dan memeluk Hanafi. Mereka lalu menangis berdua.
Ibu Hanafi sangat iba melihat anaknya yang dalam keadaan linglung itu. Dirawatnya hanafi dengan kasih sayang, akhirnya pulih juga kesadaran hanafi. Ibunya tentu senang melihat perkembangan ini. Dengan hati-hati, lalu ibu hanafi menyarankan agar Hanafi kembali pada istrinya, Rapiah. Tetapi nasihat ini ditolak Hanafi. Karena merasa bahwa Hanafi tidak mencintai wanita itu. Cintanya hanya untuk Corrie seorang.
Pada akhir cerita, hanafi tetap tidak dapat melupakan Corrie. Ia lalu minum racun sublimat. Tetapi, dokter gagal menolongnya. Hanafi meninggal dunia. Semua kerabatnya termasuk ibunya tidak tahu kesengajaan kematian Hanafi. Semua hanya tahu bahwa Hanafi sakit lalu meninggal.
Dengan sepenuh hati, Rapiah dan mertuanya kemudian mengasuh Syafei, anak Hanafi. Mereka berdoa agar Syafei tidak meniru bapaknya. Akan disekolahkannya Syafei setinggi-tingginya, bahkan kalau perlu keluar negeri, agar menjadi seorang yang berilmu. Lalu akan disuruhnya nanti pulang ke kampungnya, membangun negerinya sendiri. Jangan sampai menjadi salah asuhan seperti bapaknya. 




2.      Hal-hal menarik dalam roaman ini adalah
a.       Saat hanafi mencemooh ibunya yang sedang mengunyah sirih dan duduk dilantai, dengan perkataan seperti kerbau yang sedang mengunyah rumput.
b.      Hanafi juga beranggapan bahwa Semua yang berhunbungan dengan melayu atau bangsa indonesia sekarang, semuanay dacacat dan dicemoohkannya. Sampai pada adat istiadat kuno. Lembaga adat dicemoohkannya sebagai kurang kerjaan, sedangkan agama islam dinilai sebagai tahayul. Tidak heran apabila hidupnya tersisih dari pergaulan orang melayu. Hanafi juga menganggap bahwa ia tidak bisa hidup berdampingan dengan orang melayu, padahal ia sendiri juga orang malayu.
c.       Hamafi juga memiliki sifat yang sombong, angkuh, pemarah, dan jugaa kasar.
d.      Hal menarik lainnya antara lain saat Hanafi diceraikan oleh Corrie istri keduannya dan Hanafi sangat kecewa sampai ia sakit dan seperti orang yang bingung selama berhari-hari
e.       Yang terakhir menurut saya adalah saat Hanafi frustasi dan bunuh diri dengan cara meminum racun karena ditinggal mati Oleh Corrie mantan istri sekaligus mantan pacarnya yang tak mungkin ia lupakan.
f.       Roman ini secara tidak langsung juga menceritakan kehidupan bangsa indonesia pada waktu penjajahan oleh bangsa Belanda.

Sabtu, 24 Oktober 2015

makalah perubahan lingkungan



MAKALAH PERUBAHAN LINGKUNGAN
Oleh : HAFIDH MUBARROK
                                                         PENDAHULUAN


Lingkungan hidup atau lebih singkatnya lingkungan ialah suatu ruang yang ditempati suatu makhluk hidup bersama dengan benda hidup dan tak hidup yang hidup di dalamnya dan saling berinteraksi atara satu sama lain.
Manusia hidup di bumi tidak sendirian, melainkan bersama makhluk lain, yaitu tumbuhan, hewan dan zasad renik. Makhluk hidup yang lain itu bukanlah sekedar kawan hidup yang hidup bersama secara netral dan pasif terhadap manusia melainkan hidup manusia terkait erat pada mereka. Tumbuhan, hewan, dan jasad renik dapat hidup tanpa manusia. Tetapi manusia tidak dapat hidup tanpa tumbuhan, hewan dan jasad renik. Karena itu tumbuhan, hewan dan jasad renik harus kita jaga kelangsungan hidupnya demi kelangsungan hidup kita sendiri.
Namun demikian, perkembangan dan kemajuan teknologi menjadi salah satu faktor yang melatarbelakangi pencemaran lingkungan. Banyaknya penggunaan bahan kimia dan limbah industri menjadi salah satu penyebab yang dominan. Dan zat kima yang dihasilkan sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk lainnya. 



PENCEMARAN DAN PERUBAHAN
LINGKUNGAN

A.     pengertian dan Keseimbangan Lingkungan
 Lingkungan fisik atau lingkungan alam adalah segala sesuatu yang sifatnya alamiah seperti sumberdaya alam air, hutan, tanah, batuan, tumbuhan, hewan, sungai, iklim, suhu dan sebagainya. Lingkungan alam sifatnya menetap oleh karena itu jenis lingkungan ini akan lebih mudah dipelajari dan dikenal oleh anak. Sesuai dengan kemampuannya anak dapat mengamati perubahan-perubahan yang terjadi dan dialami dalam kehidupan sehari- hari, termasuk juga proses terjadinya.
Dalam mempelajari lingkungan alam ini anak diharapkan akan lebih memahami gelaja-gejala alam yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, lebih dari itu anak juga diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran sejak awal untuk mencintai alam, dan mungkin juga anak bisa turut berpartisipasi untuk menjaga dan memelihara lingkungan alam.
Permukaan bumi beraneka ragam, ada lembah, gunung dan daratan. Dari aneka ragam permukaan itu semua bersifat tidak tetap bahkan selalu mengalami perubahan. Permukaan bumi yang berubah, lebih dikenal dengan perubahan lingkungan fisik. Perubahan lingkungan fisik adalah perubahan pada kenampakan bumi yang disebabkan oleh adanya aktivitas bumi baik secara alami maupun buatan. Perubahan lingkungan fisik ini meliputi perubahan daratan yang diakibatkan oleh hujan, cahaya matahari, gelombang laut dan bencana alam.

1.Konsep Angin
Angin adalah udara yang bergerak akibat adanya perbedaan tekanan udara dengan arah aliran angin dari tempat yang memiliki tekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah atau dari daerah yang memiliki suhu rendah ke wilayah bersuhu tinggi. Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena daerah yang terkena banyak paparan sinar matahari akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta tekanan udara yang lebih rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya aliran udara. Angin juga dapat disebabkan oleh pergerakan benda sehingga mendorong udara di sekitarnya untuk bergerak ke tempat lain.
Pada malam hari suhu di daratan lebih cepat turun daripada di laut.oleh karena itu tekanan udara diatas permukaan laut lebih rendah daripada di daratan. Akibatnya, terjadilah hembusan angin dari darat ke laut yag disebut angin darat. Angin darat mulai terjadi pada malam hari sekitar pukul 21:00. Hembusan angin darat paling kuat terjadi pada waktu matahari mulai terbit. Pada siang hari, suhu udara di daratan lebih cepat naik daripada suhu di laut. Tekanan udara di daratan lebih rendah daripada tekanan udara di lautan. Akibatnya, terjadiah angin yang berhembus dari laut ke daratn yang disebut angin laut.
Angin darat dan angin laut dimanfaatkan oleh para nelayan untuk berlayar mencari ikan di laut. Pada malam hari para nelayan berlayar menggunakan perahunya ke tengah laut. Mereka memanfaatkan angin darat untuk mendorong perahu layar mereka ke tengahh laut. Pada siang hari mereka kembali ke darat dengan memanfaatkan angin laut. Angin dimanfaatkan untuk menggerakan kincir angin. Putaran kincir angin akan memutar turbin pada generator. Generator yang bekerja akan menghasilkan listrik.
Angin yang amat kencang daan terus menerus dapat mengikis permukaan tanah. Pengikisan tanah oleh angin disebut korasi. Korasi mengikis kesuburan tanah karena mengikis lapisan tanah atas yang paling subur. Angin yang amat kencang dapat menumbangkan bangunan dan pepohonan, akibatnya korban manusia dan hewan berjatuhan. Angin yang amat kencang disebut angin topan.

2.Konsep Hujan
Hujan adalah peristiwa turunnya air dari langit ke bumi. Awalnya air hujan berasal dari air dari bumi seperti air laut, air sungai, air danau, air waduk, dan lain sebagainya. Selain air yang berbentuk fisik, air yang menguap ke udara juga bisa berasal dari tubuh manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, serta benda-benda lain yang mengandung air. Air-air tersebut umumnya mengalami proses penguapan atau evaporasi akibat adanya bantuan panas matahari. Air yang menguap / menjadi uap air melayang ke udara dan akhirnya terus bergerak menuju langit yang tinggi bersama uap-uap air yang lain. Di langit uap tersebut mengalami proses pemadatan atau kondensasi sehingga membentuk awan. Dengan bantuan angin awan-awan tersebut dapat bergerak bebas. Akibat angin atau udara yang bergerak pula awan-awan saling bertemu dan membesar menuju langit / atmosfer bumi yang suhunya rendah atau dingin dan akhirnya membentuk butiran es dan air. Karena berat dan tidak mampu ditopang angin akhirnya butiran-butiran air atau es tersebut jatuh ke permukaan bumi (proses presipitasi). Hujan tidak hanya turun berbentuk air dan es saja, namun juga bisa berbentuk embun dan kabut. Hujan yang jatuh ke permukaan bumi jika bertemu dengan udara yang kering, sebagian ujan dapat menguap kembali ke udara.
Hujan memberi keuntungan bagi tanaman pertanian yang butuh banyak air, misalnya padi yang baru ditanam. Hujan membuat udara menjadi lebih segar. Air hujan dapat melarutkan kotoran di udara menjadi lebih bersih. Hujan deras yang terus-menerus dapat mendatangkan bencana. Bancana alam yang terjadi akibat hujan adalah banjir, tanah longsor dan erosi. Erosi adalah pengikisan tanah akibat terjangan air. Erosi tanah paling mudah terjadi di lereng-lereng bukit. Air hujan mengalir menuruni lereng-lereng dengan deras dan menghanyutkan banyak tanah. Erosi dapat pula terjadi pada tanah terbuka yang datar. Hujan lebat dapat menghanyutkan dengan cepat lapisan tanah dengan cepat tanah lapisan atas yang paling subur dari dataran terbuka. Erosi merupakan salah satu penyebab berkurangnya kesuburan tanah. Dengan terjadinya erosi ini lapisan tanah yang subur hanyut terbawa arus dan lama-kelamaan tanah menjadi tandus.
Curah hujan dapat diukur menurut banyaknya air yang jatuh pada salah satu tempat. Pengukuran dilakukan dengan piranti pengukur curah hujan, piranti itu sebagian dipendam di dalam tanah jauh dari gedung dan pepohonan. Alat ukur ini berupa corong yang terdapat di sebuah silinder. Corong tersebut dihubungkan dengan sebuah botol penampung. Setiap hari jumlah air hujan yang terkumpul dituangkan ke dalam gelas ukur dan diukur dalam skala millimeter.

3.Konsep tentang Gelombang Laut
Gelombang laut adalah pergerakan naik dan turunnya air laut. Gelombang laut disebabkan oleh angin. Angin di atas lautan menyebabkan riak-riak, bukit, dan berubah menjadi apa yang kita sebut sebagai gelombang. Gelombang yang terjadi di lautan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam tergantung pada penyebab terjadinya. Terjadinya gelombang laut dapat disebabkan oleh angin, gaya tarik menarik bumi-bulan-matahari, gempa di dasar laut, ataupun gelombang yang disebabkan oleh gerakan kapal. Gelombang dapat membentuk dan merusak pantai dan berpengaruh pada bangunan-bangunan di pantai.
Di dalam suatu ekosistem atau lingkungan yang seimbang terdapat suatu dinamika yang disebut rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi, seperti yang sudah kita ketahui. Setiap makhluk hidup yang terlibat dalam suatu jaring makanan mempunyai fungsi dan peranan tertentu. Mereka dapat berperan sebagai produser, konsumer, dan pengurai yang menempati tingkat tropiknya masing – masing. Di dalam ekosistem tersebut tidak ada suatu jenis konsumer yang berkembang lebih cepat sehingga mendominasi yang lain. Misalnya, jika jumlah konsumer I (herbivor) meningkat, maka ia akan dibatasi oleh konsumer II atau Konsumer III (karnivor). Jika jumlah karnivor meningkat, akan dibatasi oleh konsumer I (herbivor) dan hewan yang akan memangsanya. Demikian seterusnya sehingga di dalam suatu ekosistem atau lingkungan yang seimbang selalu terjadi penurunan dan kenaikan populasi (fluktuasi) tiap jenis hewan atau tumbuhan dalam batas – batas tertentu. Dengan demikian, keseimbangan lingkungan dikatakan bersifat dinamis.  
B.    Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Gangguan keseimbangan lingkungan kebanyakan disebabkan oleh kegiatan manusia. Misalnya, pembabatan hutan, pembukaan hutan unutk pmukiman atau pertanian, dan pemburuan liar. Semua kejadian tersebut dapat menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan.
Pembukaan kawasan hutan untuk berbagai keperluan seperti mendirikan pabrik, pemukiman, pertanian, perkebunan, dan keperluan lainnya yang ternyata secara tidak langsung akan menyebabkan gangguan pada keseimbangan alam. Penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadinya banjir, menurunnya sumber air tanah, dan terjadinya tanah longsor. Air hujan yang jatuh di kawasan hutan yang gundul menjadi tidak tertahan dan mngalir kepermukaan tanah. Keadaan tersebut dapat menyebabkan terjadinya erosi, terutama pada kawasan bekas hutan yang kondisi tanahnya miring. Erosi akan menyebabkan tanah menjadi tidak subur karena sebagian besar zat hara terbawa bersama air. Ketiadaan akar tumbuhan menyebabkan tanah kehilangan kemampuan untuk menahan air sehingga persediaan air tanah menjadi berkurang atau tidak ada. Jika musim panas tiba, maka tanah menjadi merekah dan pada musim hujan menyebabkan tanah longsor.
Selain itu, berbagai kegiatan manusia dengan teknologinya dapat juga menimbulkan gangguan terhadap struktur trofik, aliran energi, dan aur bigeokimia dalam ekosistem di banyak wilayah di dunia. Dampaknya terkadang dapat bersifat lokal maupun regional, tetapi dampak ekologi yang diakibatkannya dapat menjadi luas atau global. Contohnya, terjadinya hujan asam yang mungkin jatuh pada jarak puluhan dan ratusan kilometer dari pusatnya, yaitu pabrik atau tempat yang menghasilkan emisi zat kimia. Kerusakan lingkungan dapat berupa pencemaran lingkungan yang lebih dikenal dengan istilah polusi.

C.    Perubahan lingkungan karena fantor alam
Faktor alam yang dapat mengubah lingkungan misalnya letusan gunung, gempa bumi, kekeringan, angin topan, dan kebakaran hutan. Manusia tidak mampu mencegah faktor alam tersebut. Perubahan lingkungan secara alami disebabkan oleh bencana alam. Bencana alam seperti kebakaran hutan di musim kemarau menyebabkan kerusakan dan matinya organisme di hutan tersebut. Selain itu, terjadinya letusan gunung menjadikan kawasan di sekitarnya rusak


D.  Perubahan lingkungan karena faktor manusia
Perubahan lingkungan karena campur tangan manusia contohnya penebangan hutan, pembangunan pemukiman, dan penerapan intensifikasi pertanian.
Penebangan hutan yang liar mengurangi fungsi hutan sebagai penahan air. Akibatnya, daya dukung hutan menjadi berkurang. Selain itu, penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadi banjir dan erosi. Akibat lain adalah munculnya harimau, babi hutan, dan ular di tengah pemukiman manusia karena semakin sempitnya habitat hewan-hewan tersebut Pembangungan pemukiman pada daerah-daerah yang subur merupakan salah satu tuntutan kebutuhan akan pagan. Semakin padat populasi manusia, lahan yang semula produktif menjadi tidak atau kurang produktif.
Pembangunan jalan kampung dan desa dengan cara betonisasi mengakibatkan air sulit meresap ke dalam tanah. Sebagai akibatnya, bila hujan lebat memudahkan terjadinya banjir. Selain itu, tumbuhan di sekitamya menjadi kekurangan air sehingga tumbuhan tidak efektif melakukan fotosintesis. Akibat lebih lanjut, kita merasakan pangs akibat tumbuhan tidak secara optimal memanfaatkan CO2, peran tumbuhan sebagai produsen terhambat.
Penerapan intensifikasi pertanian dengan cara panca usaha tani, di satu sisi meningkatkan produksi, sedangkan di sisi lain bersifat merugikan. Misalnya, penggunaan pupuk dan pestisida dapat menyebabkan pencemaran. Contoh lain pemilihan bibit unggul sehingga dalam satu kawasan lahan hanya ditanami satu macam tanaman, disebut pertanian tipe monokultur, dapat mengurangi keanekaragaman sehingga keseimbangan ekosistem sulit untuk diperoleh. Ekosistem dalam keadaan tidak stabil. Dampak yang lain akibat penerapan tipe ini adalah terjadinya ledakan hama.
Manusia sering mengubah lingkungan daan melakukan kegiatan yang dapat mempengaruhi lingkungan. Seringkali kegiatan manusia yang bermaksud baik dan tidak mengganggu lingkungan itu pada akhirnya dapat merusak lingkungan. Misalnya, pembuatan bendungan Aswan di Mesir yang mengalirkan air Sungai Nil ke padang pasir uantuk pertanian, berakibat menyebarkan wabah penyakit pada penduduk. Penyemprotan dengan insektisida untuk meningkatkan produksi pertanian dapat mengakibatkan pencemaran.
Perubahan lingkungan itu pada akhirnya dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Karena itu, untuk menghindari terjadinya dampak negatif tersebut perlu dilakukan pencegahan, misalnya melakukan analisis terhadap lingkungan terlebih dahulu sebelum membangun suatu proyek. Di dalam pembangunan, analisis tersebut dikenal dengan istilah analisis mengenai dampak lingkungan yang disingkat AMDAL. AMDAL dilakukan sebelum proyek dikerjakan.
Ketika lingkungan telah tercemar dan mengalami kerusakan, baru disaradi akan pentingnya pelestarian lingkungan. Jika lingkungan menjadi rusak dan tercemar, dampaknya memantul kembali ke manusia. Jika Bumi tercemar dan lingkungan rusak, umat manusia tidak akan mampu menghindar dari dampak negatif ditimbulkannya.
Dewasa ini telah muncul kesadaran dan kepedulian lingkungan, yang terus berkembang hingga sekarang. Manusia memang terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraannya, tetapi ini tidak berarti harus merusak dan mencemari lingkungan sehingga mengancam kelestarian kehidupan dan mengurangi hak generasi yang akan datang. Oleh karena itu yang harus kita lakukan adalah melakukan pembangunan berkelanjutan. Artinya, tetap membangun untuk meningkatkan kesejahteraan kita saat ini tanpa mengurangi hak generasi yang akan datang.
Cara-cara pencegahan pencemaran dan mengusahakan kelestarian lingkungan dilakukan baik oleh Pemerintah maupun oleh setiap individu. Pada dasarnya ada 3 (tiga) prinsip dasar yang dapat dilakukan untuk melakukan pelestarian, pencegahan dan penanggulangan pencemaran, yaitu secara administratif (adanya peraturan/undang-undang dari pemerintah); secara teknologis (adanya peralatan pengolahan limbah, pembakaran sampah); secara edukatif/pendidikan (melakukan penyuluhan kepada masyarakat, pendidikan di sekolah-sekolah)
Dewasa ini kesadaran dan kepedulian lingkungan terus berkembang. Upaya pencegahanp encemaran dan pelestarian lingkungan harus dilakukan secara terpadu, baik oleh pemerintah, pihak-pihak terkait, misalnya pihak industri, maupun oleh setiap individu. Pada dasarnya, ada tiga prinsip dasar yang dapat dilakukan untuk melakukan pelestarian lingkungan dan penanggulangan pencemaran, yaitu secara administrative (adanya peraturan dan undang-undang dari pemerintah), secara teknologis (adanya peralatan penglah limbah, pembakar sampah), dan secara edukatif atau pendidikan (melakukan penyuluhan kepada masyarakat, pendidikan di sekolah-sekolah).

1. Penanggulangan secara Administratif

Pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mencegah pencemaran dan mencegah terjadinya ekspoitasi sumber daya alam secara berlebihan.

Sebelum membangun pabrik atau melakukan proyek, pihak pengembang diharuskan melakukan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal).

2. Penaggulangan secara Teknologis

Setiapindustri diharapkan memiliki unit pengolah limbah, misalnya unti pengolah limbah cair untuk mengolah limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan.

3. Penanggulangan secara Edukatif/Pendidikan

Penanggulangan secara edukatif diadakan melalui pendidikan sekolah dan penyuluhan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadappentingnya kelestarian lingkungan.

Pengendalian pencemaran lingkungan secara :

1. Administratif : a. membuat undang-undang, peraturan, dan b. program pemerintah

2. Teknologis, missal peralatan pengolahan limbah dan sampah.

3. Edukatif : (a) penyuluh maysarakat dan (b) menggalakkan kegiatan reduce, reuse, recycle, repair.

PERAN KEPALA DAERAH DALAM MENGELOLA KEKAYAAN DAERAH UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

BAB I                                                   PENDAHULUAN A. Latar Belakang      Indonesia adalah negara kepulauan, yan...