rahmat-Mu

suara gemuruh mulai menghampiri
kerumunan air telah membasahi
suara petir menyertai
kilat menyambar bumi

air mata langit kini telah jatuh
tanah bumi mulai runtuh
air mengalir sampai jauh
angin berhembus sampai gemuruh

kilat dan petir menyambar
mengelus dada menahan sabar

langit menampakkan cerahnya
hujan menghentikan aktifitasnya
angin meniupkan sejuknya
bumi melapangkan tanahnya

KEPERGIAN MU

tangis dan haru menyertaimu perjalananmu
angin berhembus mendoakanmu
hujan gerimis mengikuti langkahmu
senja di ufuk mendoakanmu

kereta kencana mulai berlari
roda-roda mulai berputar dan berlalu
mengangkut manusia-manusia bernyawa
mencari kehidupan membawa harta

selamat jalan dan selamat datang
ku ucapkan salam
pulanglah kedasamu
bawalah senyummu
lontarkan kasih sayangmu

jika memang tiada hasil
tak apa kau risaukan
tapi jangan pulang dengan airmata

SAAT HARTA TAK BERARTI

helai demi helai sudah berlalu
hidupku kini sudah terbang melayang
pedang tajam menebas semuanya
lantai kotor menjadi saksi kejamnya jagad ini

kulihat jam dinding mulai berdetak
suara musik mulai menghentak
detak jantung tak bergolak
pertanda hati akan jinak

hijaunya daun tak terlihat
birunya langit tak terlihat
besarnya gunung tak terlihat
dalamnya laut tak bergejolak

hanya nama-Mu yang kuingat

HIDUP KU

angin menerpa wajahku
sinar menyinari jalanku
udara yang menemaniku
tumbuhan menjadi temanku
hewan menjadi kekuatanku

keberjalan mencari rahmatmu
kuberlari mengejar ridhomu
kumerangkak mengharap belas kasihanmu
kumenangis mengharap ampunanmu

PERJALANANKU

matahari menemaniku menuju gedung ilmu
angin membantuku dalam menuju gudang ilmu
salahkah aku memilih tempat itu
sedangkan mereka memilih tempat yang lebih baik

apakah tempat itu tepat untukku
apakah tempat itu hanya beban dalam hidupku
salahkah alunan musik itu menemaniku
salahkah musik instrumental itu pilihanku

semua hanya pilihan yang harus dipilih
semua hanya pilihan yang harus dijalani
semua hanya takdir yang perlu di perbaiki